3 hari pascakerusuhan di Lapas Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara, keluarga para napi belum bisa melakukan kunjungan. Mereka hanya berkumpul di depan gerbang Lapas.
Pantauan Liputan 6 SCTV, Minggu (14/7/2013) pagi, keluarga para napi itu berharap pada hari ketiga pascainsiden kerusuhan ini mereka dapat mengunjungi sanak familinya yang ditahan di dalam lapas.
Seperti yang dialam Nur Sari. Dia kembali mendatangi lapas untuk menemui putranya yang menjadi tahanan narkoba sejak 2 tahun lalu. Lantaran tak boleh menjenguk, ia hanya dapat menitipkan makanan kepada petugas LP Tanjung Gusta.
Kerusuhan di LP Tanjunng Gusta itu terjadi pada Sabtu 3 Juli malam. Hal itu disebabkan karena sejumlah hal antara lain matinya pasokan air dan listrik, serta tuntutan penghapusan pengetatan remisi. Napi yang mengamuk kemudian melakukan pembakaran.
Akibatnya 5 orang tewas dan 212 narapidana, 9 di antaranya terpidana kasus teroris, kabur saat kerusuhan itu. Dari jumlah itu, sebanyak 97 narapidana sudah ditangkap kembali. (Ali/Ism)
Pantauan Liputan 6 SCTV, Minggu (14/7/2013) pagi, keluarga para napi itu berharap pada hari ketiga pascainsiden kerusuhan ini mereka dapat mengunjungi sanak familinya yang ditahan di dalam lapas.
Seperti yang dialam Nur Sari. Dia kembali mendatangi lapas untuk menemui putranya yang menjadi tahanan narkoba sejak 2 tahun lalu. Lantaran tak boleh menjenguk, ia hanya dapat menitipkan makanan kepada petugas LP Tanjung Gusta.
Kerusuhan di LP Tanjunng Gusta itu terjadi pada Sabtu 3 Juli malam. Hal itu disebabkan karena sejumlah hal antara lain matinya pasokan air dan listrik, serta tuntutan penghapusan pengetatan remisi. Napi yang mengamuk kemudian melakukan pembakaran.
Akibatnya 5 orang tewas dan 212 narapidana, 9 di antaranya terpidana kasus teroris, kabur saat kerusuhan itu. Dari jumlah itu, sebanyak 97 narapidana sudah ditangkap kembali. (Ali/Ism)