Sigit (50) , pelaku mutilasi ibu kandungnya Siti Amini (80) di kawasan Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat masih menjalani observasi di RS Polri Kramat Jati. Kepada polisi, pria yang diduga mengalami gangguan jiwa ini mengaku ibunya meninggal akibat terjatuh.
"Berdasarkan pemeriksaan terhadap pelaku, ibunya meninggal karena terjatuh dari kamar mandi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, Senin (15/7/2013).
Karena tidak tahu tindakan selanjutnya, Sigit hanya menaruh jasad ibunya di kamar mandi. Sampai akhirnya jasad tersebut membusuk. Dari keterangan korban juga didapat, ibunda meninggal sejak April lalu. Pengakuan awal, pelaku mengaku ibunya tewas bukan karena dibunuh.
"Setelah membusuk, kemudian pelaku memutilasi, membersihkan sekaligus. Tulangnya diletakkan di baskom, daging diletakkan di dalam karung," papar Rikwanto. Meski keterangan pelaku masih berubah-ubah, polisi akan terus mencatat setiap keterangan yang dilontarkan.
Sabtu 13 Juli lalu, warga Jalan Dana Mahalona, Bendungan Hilir, Tanah Abang dikejutkan dengan penemuan kerangka mayat di dalam rumah nomor 78. Rumah itu dihuni oleh Sigit dan Siti Amini.
Penemuan itu berawal dari datangnya sang kakak Bambang untuk menjenguk orangtuanya. Saat ditanya, adiknya Sigit menjawab, ibunya sudah meninggal.
Bambang dibantu warga menemukan kerangka tulang yang diletakkan di baskom di kamar mandi dan potongan daging di sebuah karung. Diduga kuat kerangka dan tulang tersebut merupakan jasad sang ibu.
Polisi kemudian melakukan pemeriksaan di rumah bercat abu-abu itu. Kerangka langsung dibawa ke RSCM untuk diidentifikasi dan diotopsi. (Sul/Ism)
"Berdasarkan pemeriksaan terhadap pelaku, ibunya meninggal karena terjatuh dari kamar mandi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, Senin (15/7/2013).
Karena tidak tahu tindakan selanjutnya, Sigit hanya menaruh jasad ibunya di kamar mandi. Sampai akhirnya jasad tersebut membusuk. Dari keterangan korban juga didapat, ibunda meninggal sejak April lalu. Pengakuan awal, pelaku mengaku ibunya tewas bukan karena dibunuh.
"Setelah membusuk, kemudian pelaku memutilasi, membersihkan sekaligus. Tulangnya diletakkan di baskom, daging diletakkan di dalam karung," papar Rikwanto. Meski keterangan pelaku masih berubah-ubah, polisi akan terus mencatat setiap keterangan yang dilontarkan.
Sabtu 13 Juli lalu, warga Jalan Dana Mahalona, Bendungan Hilir, Tanah Abang dikejutkan dengan penemuan kerangka mayat di dalam rumah nomor 78. Rumah itu dihuni oleh Sigit dan Siti Amini.
Penemuan itu berawal dari datangnya sang kakak Bambang untuk menjenguk orangtuanya. Saat ditanya, adiknya Sigit menjawab, ibunya sudah meninggal.
Bambang dibantu warga menemukan kerangka tulang yang diletakkan di baskom di kamar mandi dan potongan daging di sebuah karung. Diduga kuat kerangka dan tulang tersebut merupakan jasad sang ibu.
Polisi kemudian melakukan pemeriksaan di rumah bercat abu-abu itu. Kerangka langsung dibawa ke RSCM untuk diidentifikasi dan diotopsi. (Sul/Ism)