Pemprov DKI Jakarta terus berupaya menertibkan para pedagang kaki lima (PKL) yang memenuhi badan jalan di sepanjang jalan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Keberadaan PKL yang berjualan di pinggir jalan mengakibatkan kemacetan dan mengganggu pengguna jalan.
Walikota Jakarta Pusat, Saefullah yang turun tangan ikut melakukan negosiasi dengan para pedagang. Menurutnya kemacetan akibat ulah para PKL harus diselesaikan. Karena itu, pihaknya akan menempatkan seluruh PKL ke Gedung Blok G Tanah Abang yang bisa menjadi lokasi penampungan semua PKL dan memiliki daya tampung yang besar.
"Setelah tadi kita data, PKL dengan KTP DKI 470 orang sedangkan ber-KTP luar DKI 313 totalnya 783. Jadi tertampunglah, karena daya tampungnya (Blok G) 1.000 lebih. Nggak ada problem kan," kata Saefullah sambil tersenyum di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (15/7/2013).
Ia menjelaskan jika pedagang mau masuk ke dalam Blok G secara bersama-sama maka pengunjung juga akan datang ke sini. Tim investigasi juga sudah melihat kondisi gedung Blok G. Hasilnya akan dilaporkan ke Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahok. Menurutnya gedung itu hanya perlu sedikit perbaikan dan polesan.
"Nanti saya laporkan ke Pak Wagub. Hasil final investifigasi saya memang ada beberap hal di blok G yang harus diperbaiki. Paling tidak sebuah tempat baru, harus ada pengecatan, saluran air diperbaiki, tangga-tangga diperkokoh. Namun secara keseluruhan, Blok G layak ditempati PKL jalanan agar masuk ke dalam," imbuh Saefullah.
Ia menambahkan jika lahan atau tempat untuk berdagang masih tersisa, siapa pun boleh memakainya. Namun, lebih diprioritaskan pedagang ber-KTP DKI Jakarta.
"Pak Gubernur bilang kalau memang masih ada space boleh dimasukkan. Tapi prioritas adalah yang ber-KTP DKI," tukas Saefullah. (Adi/Mut)
Walikota Jakarta Pusat, Saefullah yang turun tangan ikut melakukan negosiasi dengan para pedagang. Menurutnya kemacetan akibat ulah para PKL harus diselesaikan. Karena itu, pihaknya akan menempatkan seluruh PKL ke Gedung Blok G Tanah Abang yang bisa menjadi lokasi penampungan semua PKL dan memiliki daya tampung yang besar.
"Setelah tadi kita data, PKL dengan KTP DKI 470 orang sedangkan ber-KTP luar DKI 313 totalnya 783. Jadi tertampunglah, karena daya tampungnya (Blok G) 1.000 lebih. Nggak ada problem kan," kata Saefullah sambil tersenyum di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (15/7/2013).
Ia menjelaskan jika pedagang mau masuk ke dalam Blok G secara bersama-sama maka pengunjung juga akan datang ke sini. Tim investigasi juga sudah melihat kondisi gedung Blok G. Hasilnya akan dilaporkan ke Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahok. Menurutnya gedung itu hanya perlu sedikit perbaikan dan polesan.
"Nanti saya laporkan ke Pak Wagub. Hasil final investifigasi saya memang ada beberap hal di blok G yang harus diperbaiki. Paling tidak sebuah tempat baru, harus ada pengecatan, saluran air diperbaiki, tangga-tangga diperkokoh. Namun secara keseluruhan, Blok G layak ditempati PKL jalanan agar masuk ke dalam," imbuh Saefullah.
Ia menambahkan jika lahan atau tempat untuk berdagang masih tersisa, siapa pun boleh memakainya. Namun, lebih diprioritaskan pedagang ber-KTP DKI Jakarta.
"Pak Gubernur bilang kalau memang masih ada space boleh dimasukkan. Tapi prioritas adalah yang ber-KTP DKI," tukas Saefullah. (Adi/Mut)