Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) melihat ada persamaan 'penjegalan' cagub-cawagub Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Herman S Sumawiredja dengan pencalonan mendiang KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada Pilpres 2004 lalu. Pola KPU dinilai sama.
"Kegagalan Khofifah mengingatkan kita pada kegagalan Gus Dur. KPU menggunakan pola yang relatif sama, dengan alasan yang terlalu mengada-ada dan mencederai rasa keadilan publik," kata Ketua DPP PKB Muamir M Syam dalam keterangan tertulis, Selasa (16/7/2013).
Muamir terkejut dan prihatin dengan keputusan KPUD Jatim tersebut. Muamir juga meminta PKB melakukan evaluasi menyeluruh atas kegagalan ini dan bila perlu dibentuk tim investigasi.
"Jangan-jangan KPUD Jatim tidak bersalah. Sebagai mesin, KPUD semestinya hanya mengolah data yang masuk apakah benar atau tidak," ujar Muamir.
Muamir tak memungkiri ada kemungkinan kelemahan internal DPW PKB Jawa Timur. Muamir akui ada kemungkinan kelemahan keterampilan politik DPW PKB, termasuk kurang sungguh-sungguh dalam memperjuangkan Khofifah sebagai cagub.
"Atau mungkin memang benar ada yang main politik kayu dengan mengganggu partai-partai pengusung, dan mengkondisikan KPUD. Kita perlu melihat secara komprehensif dulu, baru nanti mengambil langkah lanjut," tuturnya.
Tapi memang, menurut Muamir, sepintas keadaan di Jatim sangat memperihatinkan. Dan bila benar ada politik yang kurang baik dengan mengganggu partai-partai pengusung Khofifah, sehingga tidak memenuhi syarat pencalonan maka hal itu akan mencederai arti dan makna demokrasi itu sendiri.
"Keadaan ini mengingatkan kita pada pola politik kayu saat Gus Dur dijegal jadi capres, PKB sebagai kaki politik NU diobrak-abrik dan dilumpuhkan hingga turun hampir 70 persen pada pemilu lalu," tukasnya.
Dalam rapat pleno yang berakhir pukul 23.56 WIB Minggu 14 Juli malam, KPUD Jatim menetapkan tiga pasangan calon sah menjadi kontestan Pilkada Jatim 2013 -2018. Pertama, pasangan Eggi Sudjana-Muhammad Sihat dari jalur perseorangan, Bambang Dwi Hartono-Said Abdullah yang diusung PDIP, dan Soekarwo-Saifullah Yusuf yang diusung mayoritas partai di DPRD maupun partai non-kursi DPRD.
Sedangkan pasangan Khofifah-Herman yang didukung PKB dan partai non-parlemen dinyatakan tidak memenuhi persayaratan dan tak bisa mencalonkan diri. Rencananya, 3 pasangan yang lolos akan mengambil nomor urut calon pasangan untuk mengikuti pemilihan Gubernur Jawa Timur yang akan pada 29 Agustus 2013 mendatang. (Tnt/Ism)
"Kegagalan Khofifah mengingatkan kita pada kegagalan Gus Dur. KPU menggunakan pola yang relatif sama, dengan alasan yang terlalu mengada-ada dan mencederai rasa keadilan publik," kata Ketua DPP PKB Muamir M Syam dalam keterangan tertulis, Selasa (16/7/2013).
Muamir terkejut dan prihatin dengan keputusan KPUD Jatim tersebut. Muamir juga meminta PKB melakukan evaluasi menyeluruh atas kegagalan ini dan bila perlu dibentuk tim investigasi.
"Jangan-jangan KPUD Jatim tidak bersalah. Sebagai mesin, KPUD semestinya hanya mengolah data yang masuk apakah benar atau tidak," ujar Muamir.
Muamir tak memungkiri ada kemungkinan kelemahan internal DPW PKB Jawa Timur. Muamir akui ada kemungkinan kelemahan keterampilan politik DPW PKB, termasuk kurang sungguh-sungguh dalam memperjuangkan Khofifah sebagai cagub.
"Atau mungkin memang benar ada yang main politik kayu dengan mengganggu partai-partai pengusung, dan mengkondisikan KPUD. Kita perlu melihat secara komprehensif dulu, baru nanti mengambil langkah lanjut," tuturnya.
Tapi memang, menurut Muamir, sepintas keadaan di Jatim sangat memperihatinkan. Dan bila benar ada politik yang kurang baik dengan mengganggu partai-partai pengusung Khofifah, sehingga tidak memenuhi syarat pencalonan maka hal itu akan mencederai arti dan makna demokrasi itu sendiri.
"Keadaan ini mengingatkan kita pada pola politik kayu saat Gus Dur dijegal jadi capres, PKB sebagai kaki politik NU diobrak-abrik dan dilumpuhkan hingga turun hampir 70 persen pada pemilu lalu," tukasnya.
Dalam rapat pleno yang berakhir pukul 23.56 WIB Minggu 14 Juli malam, KPUD Jatim menetapkan tiga pasangan calon sah menjadi kontestan Pilkada Jatim 2013 -2018. Pertama, pasangan Eggi Sudjana-Muhammad Sihat dari jalur perseorangan, Bambang Dwi Hartono-Said Abdullah yang diusung PDIP, dan Soekarwo-Saifullah Yusuf yang diusung mayoritas partai di DPRD maupun partai non-kursi DPRD.
Sedangkan pasangan Khofifah-Herman yang didukung PKB dan partai non-parlemen dinyatakan tidak memenuhi persayaratan dan tak bisa mencalonkan diri. Rencananya, 3 pasangan yang lolos akan mengambil nomor urut calon pasangan untuk mengikuti pemilihan Gubernur Jawa Timur yang akan pada 29 Agustus 2013 mendatang. (Tnt/Ism)