Rencana Pemprov DKI merelokasi SMPN 14 Jakarta untuk tempat pedagang kaki lima direnspons positif pihak sekolah. Sebab, kondisi sekolah juga sudah tidak layak untuk digunakan.
"Kalau untuk pindah sebenarnya sudah diajukan sejak tahun 2009 lalu, waktu kepala sekolahnya masih Pak Amir Manulang (almarhum). Tapi hingga sekarang ya tidak ada tanggapan," kata Kepala Sekolah SMPN 14 Etin Rohaetin ditemui di sekolah, Jakarta Timur, Selasa (16/7/2013).
Sebelum pemerintah mengungkapkan rencana ini, sekolah sudah pernah mengajukan relokasi sekolah kepada Dinas Pendidikan DKI. Namun, hingga kini belum ada tanggapan.
Alasan pengajuan itu tak lain karena kondisi sekolah dinilai sudah tidak layak. Jika dilihat dari gedung, SMPN 14 harus berbagi dengan SDN Balimester 3, SMP Darul Mukminin, dan SMK Darul Mukminin. Belum lagi sarana dan prasarana yang minim, seperti ruang kelas sempit, panas, dan sempitnya lapangan untuk kegiatan siswa.
"Anak-anak sering mengeluh, kalau di atas jam 9 kelas panas. Ventilasinya juga kurang karena bangunannya juga sudah sangat tua, walaupun masih kokoh," ujarnya.
Lokasi yang dikelilingi PKL pun memiliki andil dalam jalannya kegiatan belajar mengajar. Kadang, suara yang ditimbulkan dari pengeras suara toko dan hiruk pikuk kendaraan di Pasar Jatinegara cukup mengganggu.
"Jadi intinya, kami setuju untuk dipindahkan. Sebab, kasian anak-anak belajar di tempat yang sempit. Ini juga dapat mengganggu jalannya Kurikulum 2013 yang baru," imbuhnya.
SMPN 14 memiliki 423 siswa yang ditempatkan di 12 kelas. Kegiatan belajar mengajar berjalan mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 12.10 WIB dengan 25 tenaga pengajar dan 6 staf tata usaha.
Setelah itu, 360 siswa dari SDN Balimester 3 yang belajar di sekolah dengan luas 1.950 m2 itu. Saat-saat pergantian inilah, gedung yang dihuni 4 sekolah ini sangat padat. Terlebih, hanya ada satu lapangan bulu tangkis sebagai area bermain siswa.
PKL
Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berencana untuk memindahkan SMP ini lokasi ke tempat lain yang lebih kondusif, serta jauh dari bisingnya aktivitas pasar. Kawasan Kelurahan Bali Mester dan Matraman pun dilirik mantan Bupati Belitung Timur itu.
"Kami akan pindahkan dulu SD dan SMP itu ke Bali Mester atau ke Matraman. Supaya tempat itu bisa dijadikan sebagai lokasi dagang para PKL,” ujar Ahok, Jumat 12 Juli lalu. (Frd/Ism)
"Kalau untuk pindah sebenarnya sudah diajukan sejak tahun 2009 lalu, waktu kepala sekolahnya masih Pak Amir Manulang (almarhum). Tapi hingga sekarang ya tidak ada tanggapan," kata Kepala Sekolah SMPN 14 Etin Rohaetin ditemui di sekolah, Jakarta Timur, Selasa (16/7/2013).
Sebelum pemerintah mengungkapkan rencana ini, sekolah sudah pernah mengajukan relokasi sekolah kepada Dinas Pendidikan DKI. Namun, hingga kini belum ada tanggapan.
Alasan pengajuan itu tak lain karena kondisi sekolah dinilai sudah tidak layak. Jika dilihat dari gedung, SMPN 14 harus berbagi dengan SDN Balimester 3, SMP Darul Mukminin, dan SMK Darul Mukminin. Belum lagi sarana dan prasarana yang minim, seperti ruang kelas sempit, panas, dan sempitnya lapangan untuk kegiatan siswa.
"Anak-anak sering mengeluh, kalau di atas jam 9 kelas panas. Ventilasinya juga kurang karena bangunannya juga sudah sangat tua, walaupun masih kokoh," ujarnya.
Lokasi yang dikelilingi PKL pun memiliki andil dalam jalannya kegiatan belajar mengajar. Kadang, suara yang ditimbulkan dari pengeras suara toko dan hiruk pikuk kendaraan di Pasar Jatinegara cukup mengganggu.
"Jadi intinya, kami setuju untuk dipindahkan. Sebab, kasian anak-anak belajar di tempat yang sempit. Ini juga dapat mengganggu jalannya Kurikulum 2013 yang baru," imbuhnya.
SMPN 14 memiliki 423 siswa yang ditempatkan di 12 kelas. Kegiatan belajar mengajar berjalan mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 12.10 WIB dengan 25 tenaga pengajar dan 6 staf tata usaha.
Setelah itu, 360 siswa dari SDN Balimester 3 yang belajar di sekolah dengan luas 1.950 m2 itu. Saat-saat pergantian inilah, gedung yang dihuni 4 sekolah ini sangat padat. Terlebih, hanya ada satu lapangan bulu tangkis sebagai area bermain siswa.
PKL
Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berencana untuk memindahkan SMP ini lokasi ke tempat lain yang lebih kondusif, serta jauh dari bisingnya aktivitas pasar. Kawasan Kelurahan Bali Mester dan Matraman pun dilirik mantan Bupati Belitung Timur itu.
"Kami akan pindahkan dulu SD dan SMP itu ke Bali Mester atau ke Matraman. Supaya tempat itu bisa dijadikan sebagai lokasi dagang para PKL,” ujar Ahok, Jumat 12 Juli lalu. (Frd/Ism)