Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terus berupaya mengungkap penyebab kerusuhan pertandingan tinju amatir yang digelar di Gedung Olahraga (GOR) Kota Lama, Nabire, Papua pada Minggu 14 Juli 2013 silam.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Agus Rianto mengatakan, sejauh ini sudah ada 20 saksi yang diperiksa untuk mengetahui penyebab kerusuhan tersebut.
"Saksi yang dimintai keterangan secara verbal, pemeriksaan dan tertulis sampai pagi ini sudah 13 orang," ungkap Agus kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (16/7/2013).
Sementara itu, kata Agus, 7 orang juga sudah menjalani pemeriksaan. Pemeriksaan ini bersifat lebih dalam, yakni dengan melakukan interogasi secara langsung head to head. "Kita terus menginvestigasi peristiwa ini," sambungnya.
Kemudian, terkait dengan jumlah korban jiwa yang meninggal dunia akibat kerusuhan tersebut, Agus menegaskan ada 17 orang.
"Korban meninggal dunia 17 orang dan luka-luka ada 39 orang. Dari 17 korban meninggal dunia, kemarin sudah dimakamkan 3 orang dan 14 lainnya hari ini segera dimakamkan," paparnya.
Agus menambahkan, tidak semua korban berasal dari Nabire, ada juga dari daerah lain seperti Dokiyai dan Mapia masing-masing, ada dua orang.
"Untuk luka-luka ada sebagian yang sudah bisa pulang setelah dirawat intensif di RSUD Nabire. Sampai dengan pagi ini kita dapat informasi masih ada 22 yang dirawat dalam kondisi membaik," terangnya.
"Sementara ada dua orang lebih yang masih intensif penanganannya, siang ini sekitar pukul 12.00 WIT akan diterbangkan ke Jayapura, seorang anak dan wanita," tutupnya. (Ary/Yus)
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Agus Rianto mengatakan, sejauh ini sudah ada 20 saksi yang diperiksa untuk mengetahui penyebab kerusuhan tersebut.
"Saksi yang dimintai keterangan secara verbal, pemeriksaan dan tertulis sampai pagi ini sudah 13 orang," ungkap Agus kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (16/7/2013).
Sementara itu, kata Agus, 7 orang juga sudah menjalani pemeriksaan. Pemeriksaan ini bersifat lebih dalam, yakni dengan melakukan interogasi secara langsung head to head. "Kita terus menginvestigasi peristiwa ini," sambungnya.
Kemudian, terkait dengan jumlah korban jiwa yang meninggal dunia akibat kerusuhan tersebut, Agus menegaskan ada 17 orang.
"Korban meninggal dunia 17 orang dan luka-luka ada 39 orang. Dari 17 korban meninggal dunia, kemarin sudah dimakamkan 3 orang dan 14 lainnya hari ini segera dimakamkan," paparnya.
Agus menambahkan, tidak semua korban berasal dari Nabire, ada juga dari daerah lain seperti Dokiyai dan Mapia masing-masing, ada dua orang.
"Untuk luka-luka ada sebagian yang sudah bisa pulang setelah dirawat intensif di RSUD Nabire. Sampai dengan pagi ini kita dapat informasi masih ada 22 yang dirawat dalam kondisi membaik," terangnya.
"Sementara ada dua orang lebih yang masih intensif penanganannya, siang ini sekitar pukul 12.00 WIT akan diterbangkan ke Jayapura, seorang anak dan wanita," tutupnya. (Ary/Yus)