Sukses

Upah Kurir Sabu `Ban Serep` untuk Nikah dan Berobat Ibu

Tersangka J mengaku baru mengantarkan narkoba sebanyak 3 kali. J dapat membawa pulang uang Rp 8 juta setiap kali berhasil mengantar sabu.

Para tersangka kurir narkoba yang ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN) mengaku hanya menjalankan perintah dari bos. Mereka awalnya tidak tahu benda apa yang diantarnya. Setiap kali mengantar, barang haram itu disimpan di dalam ban serep.

Salah seorang tersangka, J mengaku baru mengantarkan narkoba sebanyak 3 kali. J dapat membawa pulang uang Rp 8 juta setiap kali berhasil mengantar sabu.

J yang baru saja melangsungkan pernikahan mengaku mengantar sabu karena tergiur upah besar. Upah itu digunakan untuk menyelenggarakan resepsi pernikahan. "Ibu saya juga sakit. Sakit stroke," kata J di gedung BNN, Jakarta Timur, Selasa (16/7/2013).

J menuturkan, awalnya tidak pernah tahu isi barang yang dibawanya. Namun, pada pengiriman kedua kalinya barulah dia tahu kalau barang yang dibawanya adalah sabu. "Nganternya ke Surabaya dan Jakarta, lewat darat, disuruh antar saja," katanya.

Tersangka lainnya AMP yang merupakan sopir angkot mengaku baru 3 kali mengantarkan sabu. Salah satunya, hingga ke India.

Ide memasukan sabu ke ban serep dan membawanya melalui jalur darat pun tak diketahuinya. Semua atas perintah atasan.
"Saya nggak tahu, cuma disuruh bawa saja. Selalu begitu," kata AMP.

Awalnya, dirinya juga tidak tahu barang yang dibawa adalah sabu. Namun saat mengetahui harga sabu selangit, dia sempat punya niat untuk membawa kabur sabu yang AMP bawa. "Ya kalau tahu banyak duitnya mah dibawa kabur juga," tutur AMP. (Sul/Ism)