Hujan deras terus-menerus di Kota Kendari dan Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, sejak Senin 15 Juli 2013 mengakibatkan sejumlah sungai meluap. Akibatnya, banjir merendam ratusan rumah warga dan menelan 2 korban jiwa.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menuturkan banjir di Kota Kendari terjadi akibat 13 sungai meluap sehingga 10 kecamatan terendam banjir. Lokasi itu yakni Kecamaten Puasiah, Aveli, Kambu, Baruga, Uwa-Uwa, Kadia, Mandonga, Puwatu, Kendari Barat, dan Kendari. Ketinggian banjir di sejumlah tempat bervariasi mulai 30 cm hingga 2 meter itu memakan korban.
"Seorang remaja meninggal dunia atas nama Riswandi (14) di Kelurahan Kemaraya, Kecamatan Kendari Barat. Selain itu, Data sementara menyebutkan 60 rumah rusak, 2 jembatan rusk sedang, 1 jembatan putus terbawa arus," jelas Sutopo, Selasa (16/7/2013).
Upaya yang sudah dilakukan diantaranya rapat koordinasi untuk penanganan darurat yang dipimpin Walikota Kendari, evakuasi, mendirikan tempat evakuasi di Masjid Nurul Falah. Tim penyelamat juga mendistribusikan makanan sahur untuk 100 orang. Pendataan masih dilakukan.
Sementara itu banjir di Kabupaten Konawe Selatan terjadi di Desa Laya dan Desa Ambesea, Kelurahan Ambolodangge, Kecamatan Laya pada Selasa (16/7) pukul 03.00 Wita. Remaja Buyung (20) hanyut terbawa arus di Desa Ambesea.
"Banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Laya dan Sungai Eosole. 237 rumah terendam banjir di Desa Laya dan 113 rumah di Desa Ambesea. 57 KK mengungsi di Desa Ambesea," imbuh Sutopo.
Ia menambahkan tinggi banjir mencapai 3 meter di Desa Lata dan 1,5 meter di Desa Ambesea. Kerugian antara lain Pasar Ambesea terendam, 1 jembatan Kali Laya putus, 1 jembatan di Kel. Ambolodangge hanyut, 8 rumah hanyut. Upaya yang dilakukan mengevakuasi warga ke tempat yang aman. Kebutuhan mendesak adalah perahu karet.
"BNPB telah mengirimkan Tim Reaksi Cepat untuk memberikan pendampingan kepada BPBD," tukas Sutopo. (Adi/Ism)
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menuturkan banjir di Kota Kendari terjadi akibat 13 sungai meluap sehingga 10 kecamatan terendam banjir. Lokasi itu yakni Kecamaten Puasiah, Aveli, Kambu, Baruga, Uwa-Uwa, Kadia, Mandonga, Puwatu, Kendari Barat, dan Kendari. Ketinggian banjir di sejumlah tempat bervariasi mulai 30 cm hingga 2 meter itu memakan korban.
"Seorang remaja meninggal dunia atas nama Riswandi (14) di Kelurahan Kemaraya, Kecamatan Kendari Barat. Selain itu, Data sementara menyebutkan 60 rumah rusak, 2 jembatan rusk sedang, 1 jembatan putus terbawa arus," jelas Sutopo, Selasa (16/7/2013).
Upaya yang sudah dilakukan diantaranya rapat koordinasi untuk penanganan darurat yang dipimpin Walikota Kendari, evakuasi, mendirikan tempat evakuasi di Masjid Nurul Falah. Tim penyelamat juga mendistribusikan makanan sahur untuk 100 orang. Pendataan masih dilakukan.
Sementara itu banjir di Kabupaten Konawe Selatan terjadi di Desa Laya dan Desa Ambesea, Kelurahan Ambolodangge, Kecamatan Laya pada Selasa (16/7) pukul 03.00 Wita. Remaja Buyung (20) hanyut terbawa arus di Desa Ambesea.
"Banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Laya dan Sungai Eosole. 237 rumah terendam banjir di Desa Laya dan 113 rumah di Desa Ambesea. 57 KK mengungsi di Desa Ambesea," imbuh Sutopo.
Ia menambahkan tinggi banjir mencapai 3 meter di Desa Lata dan 1,5 meter di Desa Ambesea. Kerugian antara lain Pasar Ambesea terendam, 1 jembatan Kali Laya putus, 1 jembatan di Kel. Ambolodangge hanyut, 8 rumah hanyut. Upaya yang dilakukan mengevakuasi warga ke tempat yang aman. Kebutuhan mendesak adalah perahu karet.
"BNPB telah mengirimkan Tim Reaksi Cepat untuk memberikan pendampingan kepada BPBD," tukas Sutopo. (Adi/Ism)