Masih banyak tenaga kerja Indonesia (TKI) yang hidup terlunta-lunta di Timur Tengah. Kabar miris inilah yang disampaikan Maman Sarifudin, seorang mantan TKI di Madinah, Arab Saudi. Sewaktu masih mengais rezeki di tanah para nabi itu, Maman acapkali mendengar kisah tragis rekan-rekan TKI yang lain.
Sebagian dari para TKI itu bermasalah dengan majikannya. Mereka pun mencoba lari dan mencari majikan yang baru. Namun sayang, dalam pelariannya, banyak dari TKI ini yang tersesat. Mereka pun masih terlunta-lunta hidupnya hingga detik ini.
"Banyak yang minta tolong. Minta dikasih makan saja, bilang 'saya siap diapakan saja'," cerita Maman kepada Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat di Majalengka, Jawa Barat, Selasa (16/7/2013).
"Dan itu setiap hari, khususnya malam hari bisa ditemukan di Madinah," imbuh Maman.
Pria berusia 42 tahun itu menduga, hingga saat ini pun masih banyak TKI yang berkeliaran di Madinah. Mereka tidak bisa pulang karena ketidaklengkapan berkas. Banyak dari para TKI ini yang juga telah berada lama di Madinah hingga melebihi batas izin tinggal (overstay). Maman termasuk yang beruntung. Setelah pulang ke tanah air, kini dirinya menjabat sebagai Kepala Desa Marga Mukti, Majalengka sejak 2010 lalu.
Mendengar cerita Maman, Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat berjanji akan memulangkan para TKI di Madinah. "Kami sedang upayakan. Buat persempit hal itu terulang, kami keluarkan KTKLN (Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri)," jawab Jumhur. (Ndy/Mut)
Sebagian dari para TKI itu bermasalah dengan majikannya. Mereka pun mencoba lari dan mencari majikan yang baru. Namun sayang, dalam pelariannya, banyak dari TKI ini yang tersesat. Mereka pun masih terlunta-lunta hidupnya hingga detik ini.
"Banyak yang minta tolong. Minta dikasih makan saja, bilang 'saya siap diapakan saja'," cerita Maman kepada Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat di Majalengka, Jawa Barat, Selasa (16/7/2013).
"Dan itu setiap hari, khususnya malam hari bisa ditemukan di Madinah," imbuh Maman.
Pria berusia 42 tahun itu menduga, hingga saat ini pun masih banyak TKI yang berkeliaran di Madinah. Mereka tidak bisa pulang karena ketidaklengkapan berkas. Banyak dari para TKI ini yang juga telah berada lama di Madinah hingga melebihi batas izin tinggal (overstay). Maman termasuk yang beruntung. Setelah pulang ke tanah air, kini dirinya menjabat sebagai Kepala Desa Marga Mukti, Majalengka sejak 2010 lalu.
Mendengar cerita Maman, Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat berjanji akan memulangkan para TKI di Madinah. "Kami sedang upayakan. Buat persempit hal itu terulang, kami keluarkan KTKLN (Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri)," jawab Jumhur. (Ndy/Mut)