Sukses

Yayuk Basuki: `Tinju Berdarah` Cederai Citra Olahraga Nasional

Mantan atlet tenis dan caleg PAN ini menyayangkan kejadian ini yang menewaskan sebanyak 17 orang ini.

Pertandingan tinju memperebutkan piala 'Bupati Cup' di Nabire berujung maut. Sebanyak 17 orang meninggal dan puluhan lainnya luka-luka dalam insiden yang terjadi pada Minggu 14 Juli lalu itu. Bukan hanya mencoreng nama olahraga tinju saja, pertandingan 'tinju berdarah' ini dikhawatirkan dapat merusak citra seluruh cabang olahraga nasional.

Yayuk Basuki, mantan atlet tenis yang namanya sudah mendunia menyayangkan kejadian ini. Pertandingan 'tinju berdarah' itu membuat salah satu calon legislatif (caleg) dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini terkejut.

"Saya juga kaget kenapa bisa terjadi seperti itu. Dan itu sangat disayangkan sekali, ya kenapa kok bisa terjadi seperti itu? Jadi saya sangat menyayangkan, apalagi korbannya tidak sedikit," kata Yayuk saat ditemui di kantor Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) PAN, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2013).

"Jadi yang tercederai itu bukan hanya dari dunia tinjunya sendiri tetapi nama keseluruhan olahraga itu sendiri," imbuhnya.

Yayuk pun berharap, kejadian seperti ini tak akan terulang lagi. Perlu kerja sama semua pihak untuk mencegah kejadian yang sama terulang kembali. Penyelenggara pertandingan diminta untuk memberikan persiapan dan upaya antisipasi maksimal. Sementara para para atlet juga diharapkan dapat selalu menjunjung tinggi sportifitasnya.

"Lalu jurinya juga harus bersikap jujur dan adil dalam menentukan siapa yang menjadi pemenangnya. Karena itu saya berharap tidak ada kejadian seperti itu lagi, ya dan biarkan ini menjadi pertama dan terakhir kali," harap Yayuk. (Ndy/Riz)