Menyambut Hari Raya Lebaran, ratusan warga di Kota Solo Jawa Tengah berburu uang pecahan baru dengan menukarkan uang di Bank Indonesia. Mereka telah datang sejak pagi hari, antrean panjang pun mengular hingga halaman Gedung Bank Indonesia.
Pantauan Liputan 6 SCTV, Rabu (17/7/2013), ratusan warga di Kota Solo itu mulai mengantre untuk menukarkan uang baru di Bank Indonesia di Jalan Sudirman Solo untuk keperluan Lebaran. Warga pun rela mengantre berjam jam di depan bank tersebut, tentunya di bawah penjagaan petugas keamanan.
Sejumlah personel Brimob pun disiagakan di beberapa titik di lokasi penukaran tersebut, guna menghindari aksi berebut. Sementara pihak bank sengaja menyediakan kursi dengan kapasitas 450 kursi.
Berbeda dari beberapa tahun sebelumnya, pihak bank memberi batasan penukaran uang maksimal 6 juta rupiah untuk sekali penukaran. Petugas juga memberikan stempel di tangan warga yang telah menukarkan uang, sebagai tanda tidak dapat menukarkan uang di hari yang sama.
Tradisi menukar pecahan uang baru ini sudah menjadi langganan bagi warga setiap bulan puasa tiba. Mereka mempersiapkan pecahan uang baru tersebut untuk diberikan kepada sanak saudara maupun tetangga saat Lebaran nanti.
Uang pecahan baru memang menjadi favorit warga Solo yang digunakan sebagai fitrah kepada sanak saudara saat lebaran tiba.
Untuk mengantisipasi banyaknya penukaran uang itu, Bank Indonesia telah bersiap untuk melayani kebutuhan warga. Setidaknya Bank Indonesia Kota Solo telah menyediakan Rp 6 miliar pecahan uang baru untuk setiap harinya.
Di pekan kedua bulan puasa tahun ini, penukaran uang baru dibuka hari Senin 22 Juli hingga Kamis 25 Juli. Sementara di hari biasa, hanya dilayani pada hari Senin dan Kamis saja.
Dengan penambahan hari pelayanan itu, diharapkan kebutuhan masyarakat terhadap uang baru saat lebaran dapat terlayani. (Tnt)
Pantauan Liputan 6 SCTV, Rabu (17/7/2013), ratusan warga di Kota Solo itu mulai mengantre untuk menukarkan uang baru di Bank Indonesia di Jalan Sudirman Solo untuk keperluan Lebaran. Warga pun rela mengantre berjam jam di depan bank tersebut, tentunya di bawah penjagaan petugas keamanan.
Sejumlah personel Brimob pun disiagakan di beberapa titik di lokasi penukaran tersebut, guna menghindari aksi berebut. Sementara pihak bank sengaja menyediakan kursi dengan kapasitas 450 kursi.
Berbeda dari beberapa tahun sebelumnya, pihak bank memberi batasan penukaran uang maksimal 6 juta rupiah untuk sekali penukaran. Petugas juga memberikan stempel di tangan warga yang telah menukarkan uang, sebagai tanda tidak dapat menukarkan uang di hari yang sama.
Tradisi menukar pecahan uang baru ini sudah menjadi langganan bagi warga setiap bulan puasa tiba. Mereka mempersiapkan pecahan uang baru tersebut untuk diberikan kepada sanak saudara maupun tetangga saat Lebaran nanti.
Uang pecahan baru memang menjadi favorit warga Solo yang digunakan sebagai fitrah kepada sanak saudara saat lebaran tiba.
Untuk mengantisipasi banyaknya penukaran uang itu, Bank Indonesia telah bersiap untuk melayani kebutuhan warga. Setidaknya Bank Indonesia Kota Solo telah menyediakan Rp 6 miliar pecahan uang baru untuk setiap harinya.
Di pekan kedua bulan puasa tahun ini, penukaran uang baru dibuka hari Senin 22 Juli hingga Kamis 25 Juli. Sementara di hari biasa, hanya dilayani pada hari Senin dan Kamis saja.
Dengan penambahan hari pelayanan itu, diharapkan kebutuhan masyarakat terhadap uang baru saat lebaran dapat terlayani. (Tnt)