Sukses

Istri Tewas Tertembak, Brigadir Hendra Diperiksa Meski Terguncang

Hendra saat digiring petugas dalam keadaan terguncang karena mengetahui istrinya tertembus peluru dari senjata yang biasa dibawanya.

Petugas Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) memeriksa intensif Brigadir Hendra menyusul insiden penembakan yang menewaskan istrinya, Asniar di Kelurahan Tinggede, Kabupaten Donggala. Asniar meninggal dengan luka tembak di bagian perut.

Kepala Bagian Operasi Polres Donggala Kompol Anom Subawono mengatakan Brigadir Hendra telah dibawa petugas Propam Polda pada malam kejadian setelah istrinya dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit.

"Hendra saat digiring petugas dalam keadaan terguncang dan menangis karena mengetahui istrinya tertembus peluru dari senjata yang biasa dibawanya," jelas Anom di Palu, Sulteng, Rabu (17/7/2013).

Ia menjelaskan, Hendra adalah saksi utama dalam kasus tersebut, sehingga yang bersangkutan dimintai keterangan terkait apakah korban bunuh diri atau ditembak.

"Semua masih dalam penyelidikan," ucap Anom.

Berdasarkan penuturan tetangga, Papa Evan, saat kejadian berlangsung, Hendra dan istrinya berada di rumah berdua. Sementara kedua anaknya sedang bermain di luar rumah. Dia kemudian mendengar suara letusan 1 kali dari rumah Hendra yang kesehariannya bertugas di Satlantas Polres Donggala, beberapa saat setelah azan magrib berkumandang, atau saat sebagian besar warga sedang berbuka puasa.

"Saya langsung lari ke sumber suara untuk mengetahui apa yang terjadi," tutur Papa Evan yang rumahnya berjarak sekitar 30 meter dari kediaman Hendra dan Asniar.

Sesampainya di tempat sumber suara letusan, Papa Evan melihat Asniar mengalami luka tembak di perut dan mengeluarkan banyak darah. Saat itu Hendra terlihat panik dan berjalan mondar-mandir karena melihat istrinya tergeletak tak berdaya. Asniar kemudian meninggal dunia di rumah sakit. (Adi/Sss)