Puluhan orangtua murid SD Negeri Gunung Gede di Bogor, Jawa Barat, membuang buku pelajaran berisi materi berbau pornografi di lapangan sekolah. Para orangtua menuntut pihak sekolah menjadi mediator dengan penerbit buku untuk memberikan ganti rugi.
Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Rabu (17/7/2013), orangtua murid yang kecewa dengan buku pelajaran yang berisi muatan porno membuang buku paket yang telanjur dibeli di lapangan sekolah. Mereka mengaku kecewa karena penjual tidak mau mengembalikan uang mereka.
Para orangtua menuntut agar kepala sekolah menjadi mediator dengan penjual agar uang buku paket seharga Rp 300 ribu - Rp 400 ribu untuk semua mata pelajaran diganti.
Sementara itu Kepala SD Negeri Gunung Gede, Mohamad Wahyu berjanji akan memediasi masalah. "Kami akan mediasikan antara penerbit dengan orangtua murid untuk menyelesaikan masalah ini," kata Wahyu.
Sebelumnya, orangtua siswa di Kota Bogor diresahkan dengan beredarnya buku paket Bahasa Indonesai untuk siswa kelas VI SD. Buku terbitan CV Graphia Buana, cetakan pertama Maret 2013 itu berjudul "Aku Senang Bahasa Indonesia".
Pada halaman 55 hingga 60 buku itu terdapat sebuah kisah berjudul "Anak Gembala dan Induk Serigala". Tapi, pada halaman 57 hingga 60 terdapat kalimat-kalimat yang menceritakan tentang kisah pekerja seks di warung remang-remang.
Akhirnya, Dinas Pendidikan setempat memanggil kepala sekolah SDN Polisi IV dan SDN Gunung Gede untuk mencari tahu peredaran buku itu, lalu Dinas Pendidikan setempat mengeluarkan urat edaran untuk semua sekolah untuk melarang peredaran dan penggunaan buku tersebut. (Adi/Yus)
Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Rabu (17/7/2013), orangtua murid yang kecewa dengan buku pelajaran yang berisi muatan porno membuang buku paket yang telanjur dibeli di lapangan sekolah. Mereka mengaku kecewa karena penjual tidak mau mengembalikan uang mereka.
Para orangtua menuntut agar kepala sekolah menjadi mediator dengan penjual agar uang buku paket seharga Rp 300 ribu - Rp 400 ribu untuk semua mata pelajaran diganti.
Sementara itu Kepala SD Negeri Gunung Gede, Mohamad Wahyu berjanji akan memediasi masalah. "Kami akan mediasikan antara penerbit dengan orangtua murid untuk menyelesaikan masalah ini," kata Wahyu.
Sebelumnya, orangtua siswa di Kota Bogor diresahkan dengan beredarnya buku paket Bahasa Indonesai untuk siswa kelas VI SD. Buku terbitan CV Graphia Buana, cetakan pertama Maret 2013 itu berjudul "Aku Senang Bahasa Indonesia".
Pada halaman 55 hingga 60 buku itu terdapat sebuah kisah berjudul "Anak Gembala dan Induk Serigala". Tapi, pada halaman 57 hingga 60 terdapat kalimat-kalimat yang menceritakan tentang kisah pekerja seks di warung remang-remang.
Akhirnya, Dinas Pendidikan setempat memanggil kepala sekolah SDN Polisi IV dan SDN Gunung Gede untuk mencari tahu peredaran buku itu, lalu Dinas Pendidikan setempat mengeluarkan urat edaran untuk semua sekolah untuk melarang peredaran dan penggunaan buku tersebut. (Adi/Yus)