Sukses

Pariaman Menjadi Kotamadya

Nasri Nasar dan Mahyudin akhirnya dilantik sebagai wali kota dan wakil wali Kota Pariaman, Sumatra Barat. Pelantikan mereka sempat ditunda sebulan menyusul protes yang dilayangkan sebagian masyarakat.

Liputan6.com, Pariaman: Setelah terkatung-katung hampir satu bulan, Nasri Nasar dan Mahyudin akhirnya dilantik sebagai wali kota dan wakil wali Kota Pariaman, Sumatra Barat, Sabtu (11/10). Sekarang Pariaman menjadi kotamadya, terpisah dari Kabupaten Padang Pariaman. Pelantikan mendapat aplaus meriah dari warga. Maklum, baru kali ini mereka memiliki wali kota sendiri. Sebelum menjadi kota definitif, Pariaman berstatus kota administratif.

Sedianya pelantikan Nasri-Mahyudin dilaksanakan pada September 2003. Tapi sebagian warga menolak karena wali kota terpilih dituduh melakukan politik uang. Sebab Nasri dan Mahyudin memang tak pernah diunggulkan [baca: Nasri Nasar Terpilih sebagai Wali Kota Pariaman].

Pasangan Nasri-Mahyudin terpilih setelah meraih 13 dari 19 suara anggota DPRD Kota Pariaman, September 2003. Sisanya dikantongi pasangan Bagindo Djaya Satria dan Jonimar Boer. Selisih perolehan suara itulah yang melahirkan kecurigaan kalau Nasri menerapkan politik uang. Apalagi anggaran proses pemilihan minim: Rp 4,6 juta.(ICH/Denni Risman)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.