Ketika puluhan napi dari LP Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara, yang kabur belum ditemukan, kejadian serupa terulang di Rutan Kelas IIA Batam, Kepulauan Riau. Sebanyak 12 orang narapidana berhasil kabur pukul 07.25 WIB, Rabu 17 Juli. Satu orang telah ditangkap kembali dan 11 lainnya masih dalam pencarian.
"Kita prihatin dengan apa yang terjadi di Batam. Sejak kejadian di Tanjung Gusta, saya sudah memerintahkan untuk meningkatkan kewaspadaan. Namun kini terjadi lagi," ujar Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto saat akan mengikuti sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (18/7/2013).
Untuk kasus yang di Batam, Djoko menolak berasumsi tentang penyebab kaburnya para tahanan Rutan Batam itu. Menurutnya, banyak faktor yang menjadi penyebab dan itu tengah diselidiki.
"Mayoritas memang lapas kita over capacity. Tapi yang jelas, mereka yang lari akan dicari," tegas Djoko.
Untuk saat ini, lanjut Djoko, yang perlu dilakukan adalah memastikan lapas yang ada bisa meningkatkan keamanan agar peristiwa serupa tak terjadi lagi. "Kalau memungkinkan, petugas akan kita tambah," katanya.
Djoko menyarankan, saat penyelidikan terhadap kaburnya napi tengah dilakukan, seluruh pihak menahan diri dulu untuk mengklaim kesalahan pada satu pihak. "Tunggu hasil penyelidikan, jangan terburu-buru menetapkan siapa salah," tutur Djoko. (Frd/Mut)
"Kita prihatin dengan apa yang terjadi di Batam. Sejak kejadian di Tanjung Gusta, saya sudah memerintahkan untuk meningkatkan kewaspadaan. Namun kini terjadi lagi," ujar Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto saat akan mengikuti sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (18/7/2013).
Untuk kasus yang di Batam, Djoko menolak berasumsi tentang penyebab kaburnya para tahanan Rutan Batam itu. Menurutnya, banyak faktor yang menjadi penyebab dan itu tengah diselidiki.
"Mayoritas memang lapas kita over capacity. Tapi yang jelas, mereka yang lari akan dicari," tegas Djoko.
Untuk saat ini, lanjut Djoko, yang perlu dilakukan adalah memastikan lapas yang ada bisa meningkatkan keamanan agar peristiwa serupa tak terjadi lagi. "Kalau memungkinkan, petugas akan kita tambah," katanya.
Djoko menyarankan, saat penyelidikan terhadap kaburnya napi tengah dilakukan, seluruh pihak menahan diri dulu untuk mengklaim kesalahan pada satu pihak. "Tunggu hasil penyelidikan, jangan terburu-buru menetapkan siapa salah," tutur Djoko. (Frd/Mut)