Pemerintah berupaya menekan harga daging sapi di pasaran dengan menggelar operasi pasar. Seperti yang dilakukan di Pasar Wonokromo Surabaya. Akan tetapi hal itu membuat para pedagang marah karena jualannya tidak laku. Anehnya, kejadian sebaliknya justru terjadi di Jakarta. Daging yang dijual di operasi pasar malah tidak laku.
Disiarkan Liputan 6 SCTV, Kamis (18/7/2013), pedagang daging sapi di Pasar Darmo Trade Center (DTC) Wonokromo Surabaya marah. Operasi pasar digelar pemerintah Kota Surabaya tak jauh dari lokasi dagangan mereka. Saling dorong antara petugas PD Pasar dan pedagang pun tak terhindarkan. Beruntung tak sampai menimbulkan bentrokan.
Daging yang dijual di operasi pasar itu Rp 78 ribu. Padahal pedagang menjualnya hingga Rp 95 ribu per kilogram. Itu membuat pedagang meradang karena jualannya tak laku.
Walikota Surabaya Tri Risma Harini menyebut operasi pasar akan digelar selama 20 hari. Untuk daging sapi beku, Tri menyediakan 20 ton setiap harinya dan akan disebar di 9 pasar yang ada di Surabaya.
Operasi serupa justru tak mendapat tanggapan positif dari pembeli. Operasi yang digelar di Pasar Senen, Jakarta Pusat, itu menawarkan 700 kilogram daging. Akan tetapi operasi ini sepi peminat. Padahal biasanya para tengkulak beramai-ramai membeli daging ini dengan harga yang tinggi dan kemudian dijual lagi dengan harga lebih tinggi. Para pedagang beralasan, mereka meragukan mutu daging impor dari Australia itu.
Demikian pula operasi pasar yang digelar di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Dari 860 kilogram daging yang dibawa, tak satu pun yang terjual. Padahal Bulog menawarkannya dengan harga Rp 67 ribu per kilogram. Sementara di pasar ini harga daging sapi mencapai Rp 100 ribu per kilogram. Pedagang menyebut mutu daging sapi operasi pasar Bulog itu lebih rendah dan diragukan kehalalannya. (Frd/Sss)
Disiarkan Liputan 6 SCTV, Kamis (18/7/2013), pedagang daging sapi di Pasar Darmo Trade Center (DTC) Wonokromo Surabaya marah. Operasi pasar digelar pemerintah Kota Surabaya tak jauh dari lokasi dagangan mereka. Saling dorong antara petugas PD Pasar dan pedagang pun tak terhindarkan. Beruntung tak sampai menimbulkan bentrokan.
Daging yang dijual di operasi pasar itu Rp 78 ribu. Padahal pedagang menjualnya hingga Rp 95 ribu per kilogram. Itu membuat pedagang meradang karena jualannya tak laku.
Walikota Surabaya Tri Risma Harini menyebut operasi pasar akan digelar selama 20 hari. Untuk daging sapi beku, Tri menyediakan 20 ton setiap harinya dan akan disebar di 9 pasar yang ada di Surabaya.
Operasi serupa justru tak mendapat tanggapan positif dari pembeli. Operasi yang digelar di Pasar Senen, Jakarta Pusat, itu menawarkan 700 kilogram daging. Akan tetapi operasi ini sepi peminat. Padahal biasanya para tengkulak beramai-ramai membeli daging ini dengan harga yang tinggi dan kemudian dijual lagi dengan harga lebih tinggi. Para pedagang beralasan, mereka meragukan mutu daging impor dari Australia itu.
Demikian pula operasi pasar yang digelar di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Dari 860 kilogram daging yang dibawa, tak satu pun yang terjual. Padahal Bulog menawarkannya dengan harga Rp 67 ribu per kilogram. Sementara di pasar ini harga daging sapi mencapai Rp 100 ribu per kilogram. Pedagang menyebut mutu daging sapi operasi pasar Bulog itu lebih rendah dan diragukan kehalalannya. (Frd/Sss)