Suara alunan dzikir memuji asma Allah berkumandang di Pesantren Annajiyah, Sidosermo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (20/7/2013). Arsitektur lama bangunan di pesantren itu menjadi ciri khas bagi pesantren tertua di Surabaya yang didirikan sejak 350 tahun yang lalu.
Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Sabtu (20/7/2013), para jamaah yang umumnya wanita berkumpul di masjid pesantren dengan mengenakan busana muslimah dan jilbab putih. Mereka secara bersama-sama melantunkan zikir seusai menunaikan Salat Zuhur. Para jamaah itu tidak hanya tinggal di pesantren itu selama 1 hari atau satu mingu saja namun sampai 3 hingga 15 tahun.
"Santri di sini ada yang 3 tahun sampai 15 tahun puasa sunat terus menerus. 21 hari puasa selesai, lanjut 40 hari dan seterusnya. Kegiatan disini dari mulai dari pukul 04.00 WIB sampai 22.00 WIB," kata KH Mas Yusuf Bin Muhajir.
Yusuf menambahkan dalam zikir akhir pekan ini banyak wali murid yang datang untuk menengok anak-anaknya juga ikut berzikir bersama.
Mereka berzikir dan berdoa untuk diri sendiri, pondok, masyarakat dan negara. Ia pun menyitir Zikir Khusus untuk kesejahteraan bangsa dan negara.
"Laa Ilaaha Illa Allah Muhammad Rasulullah, Sallim Biladana," ujar Yusuf. (Adi/Sss)
Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Sabtu (20/7/2013), para jamaah yang umumnya wanita berkumpul di masjid pesantren dengan mengenakan busana muslimah dan jilbab putih. Mereka secara bersama-sama melantunkan zikir seusai menunaikan Salat Zuhur. Para jamaah itu tidak hanya tinggal di pesantren itu selama 1 hari atau satu mingu saja namun sampai 3 hingga 15 tahun.
"Santri di sini ada yang 3 tahun sampai 15 tahun puasa sunat terus menerus. 21 hari puasa selesai, lanjut 40 hari dan seterusnya. Kegiatan disini dari mulai dari pukul 04.00 WIB sampai 22.00 WIB," kata KH Mas Yusuf Bin Muhajir.
Yusuf menambahkan dalam zikir akhir pekan ini banyak wali murid yang datang untuk menengok anak-anaknya juga ikut berzikir bersama.
Mereka berzikir dan berdoa untuk diri sendiri, pondok, masyarakat dan negara. Ia pun menyitir Zikir Khusus untuk kesejahteraan bangsa dan negara.
"Laa Ilaaha Illa Allah Muhammad Rasulullah, Sallim Biladana," ujar Yusuf. (Adi/Sss)