Pascapemberitaan salah satu media massa internasional berinisial JG yang dianggap menyimpang, pemilik Soldatenkaffe Bandung atau Kafe Nazi, Henry Mulyana hingga kini menunggu pertanggungjawaban dari media tersebut.
"Sementara ini saya mengambil langkah untuk menganggur terlebih dahulu. Karena mental saya sedang down untuk saat ini," kata Henry dalam jumpa pers di Soldatenkaffe, Bandung, Sabtu (20/7/2013).
Terkait mengenai berapa besar kerugian terhadap pemberitaan yang menyimpang tersebut, Henry mengaku belum mengetahuinya secara pasti.
"Kerugian belum bisa dihitung. Yang pasti kita sudah berdiri selama 2 tahun. Dan belum melihat untung atau tidaknya," pungkas Henry.
Henry mengaku telah menjadi korban dari pemberitaan yang dianggap menyimpang, setelah Kafe Nazi diangkat oleh salah satu media internasional berinisial JG.
"Sebenarnya ini semua berawal dari pemberitaan di salah satu media cetak dan elektronik internasional yang telah melakukan pemberitaan sepihak. Jauh melenceng dari keterangan narasumber, bahkan terlihat secara jelas terdapat unsur rekayasa dan pelintiran yang bertujuan untuk mencari sensasi dengan mendramatisir berita ini," ungkap Henry. (Frd)
"Sementara ini saya mengambil langkah untuk menganggur terlebih dahulu. Karena mental saya sedang down untuk saat ini," kata Henry dalam jumpa pers di Soldatenkaffe, Bandung, Sabtu (20/7/2013).
Terkait mengenai berapa besar kerugian terhadap pemberitaan yang menyimpang tersebut, Henry mengaku belum mengetahuinya secara pasti.
"Kerugian belum bisa dihitung. Yang pasti kita sudah berdiri selama 2 tahun. Dan belum melihat untung atau tidaknya," pungkas Henry.
Henry mengaku telah menjadi korban dari pemberitaan yang dianggap menyimpang, setelah Kafe Nazi diangkat oleh salah satu media internasional berinisial JG.
"Sebenarnya ini semua berawal dari pemberitaan di salah satu media cetak dan elektronik internasional yang telah melakukan pemberitaan sepihak. Jauh melenceng dari keterangan narasumber, bahkan terlihat secara jelas terdapat unsur rekayasa dan pelintiran yang bertujuan untuk mencari sensasi dengan mendramatisir berita ini," ungkap Henry. (Frd)