Aksi anggota Front Pembela Islam mengobrak-abrik toko penjual minuman keras di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, terekam kamera pengintai. Video itu diunggah ke laman YouTube pada 19 Juli yang lalu oleh akun Malik Raya.
Dalam video tersebut terlihat sejumlah orang tengah berada di dalam Toko Anugerah yang berada di Jalan Lagaliko, Makassar, tersebut. Mereka duduk santai di kursi, mengitari sejumlah meja. Lengkap dengan botol dan gelas di atasnya. Pramu saji sibuk melayani pelanggannya.
Tibalah sekelompok orang dengan beratribut ormas FPI. Dari pintu di depan toko itu mereka masuk. Pengunjung toko pun panik. Beranjak dari tempat duduk mereka. Perlahan, pengunjung toko itu ke luar, meninggalkan toko.
Masuklah sejumlah orang beratribut FPI itu. Mereka mengusir pengunjung yang masih di dalam toko. Para pria beratribut FPI itu pun membabi buta. Mereka memporak-porandakan isi toko itu.
Botol-botol dipecahkan, kaleng-kaleng minuman dipukul. Lemari-lemari pendingin mereka geser dari posisi semula. Meja dan kursi dibalikkan. Botol-botol minuman dilemparkan. Tumpahlah segenap isinya. Berantakan, kondisi toko bak 'kapal pecah'.
Seorang pria terlihat hanya bisa berdiri. Diam, sesekali menerima hardikan. Di akhir aksi, 'pasukan' itu memecahkan kamera pengintai. Memang tak ada lagi rekaman gambar usai pemecahan kamera tersebut. Namun, mereka lupa, tidak mengambil hard disk untuk menghilangkan jejak. Sehinga, video itu bisa bergentayangan di dunia maya.
Dan dari rekaman berdurasi 7 menit 58 detik yang berjudul "What a SHAME on "Front Pembela Islam" (FPI) Makassar attitude..!!" itulah polisi melakukan penyelidikan. Hasilnya, 3 orang dari para penyerang itu ditetapkan sebagai tersangka. (Eks)
Dalam video tersebut terlihat sejumlah orang tengah berada di dalam Toko Anugerah yang berada di Jalan Lagaliko, Makassar, tersebut. Mereka duduk santai di kursi, mengitari sejumlah meja. Lengkap dengan botol dan gelas di atasnya. Pramu saji sibuk melayani pelanggannya.
Tibalah sekelompok orang dengan beratribut ormas FPI. Dari pintu di depan toko itu mereka masuk. Pengunjung toko pun panik. Beranjak dari tempat duduk mereka. Perlahan, pengunjung toko itu ke luar, meninggalkan toko.
Masuklah sejumlah orang beratribut FPI itu. Mereka mengusir pengunjung yang masih di dalam toko. Para pria beratribut FPI itu pun membabi buta. Mereka memporak-porandakan isi toko itu.
Botol-botol dipecahkan, kaleng-kaleng minuman dipukul. Lemari-lemari pendingin mereka geser dari posisi semula. Meja dan kursi dibalikkan. Botol-botol minuman dilemparkan. Tumpahlah segenap isinya. Berantakan, kondisi toko bak 'kapal pecah'.
Seorang pria terlihat hanya bisa berdiri. Diam, sesekali menerima hardikan. Di akhir aksi, 'pasukan' itu memecahkan kamera pengintai. Memang tak ada lagi rekaman gambar usai pemecahan kamera tersebut. Namun, mereka lupa, tidak mengambil hard disk untuk menghilangkan jejak. Sehinga, video itu bisa bergentayangan di dunia maya.
Dan dari rekaman berdurasi 7 menit 58 detik yang berjudul "What a SHAME on "Front Pembela Islam" (FPI) Makassar attitude..!!" itulah polisi melakukan penyelidikan. Hasilnya, 3 orang dari para penyerang itu ditetapkan sebagai tersangka. (Eks)