Bandara Polonia, Medan, Sumatra Utara, stop beroperasi untuk umum. Dijadwalkan seluruh aktivitas bandara itu berpindah ke Bandar Udara Internasional Kuala Namu, Deli Serdang, mulai Kamis 25 Juli besok. Polonia selanjutnya akan menjadi pangkalan udara militer.
Pantauan Liputan 6 SCTV, Rabu (24/7/2013), deretan toko sudah tutup dan para pedagang serta karyawan berkemas. Selanjutnya pengalungan bunga bagi penumpang terakhir hingga penutupan pintu bandara merupakan hari terakhir pengoperasianPolonia.
Semua pesawat menuju Medan menurunkan penumpang di Polonia hingga Kamis pukul 03.00 lalu kembali ke Bandara Kuala Namu untuk memulai pengoperasian di sana.
Polonia mulai beroperasi pada 1928. Nama itu diambil dari nama latin Polandia negara asal pemilik lahan. Meski memiliki pelayanan rute internasional Singapura, Kuala Lumpur, Penang, dan Bangkok namun Polonia tidak memliki fasilitas jembatan penghubung untuk penumpang atau garbarata.
Sejak beroperasi pada 1928, Polonia pernah didera 8 kali kecelakaan penerbangan, 2 di antaranya merupakan kecelakaan terburuk yaitu pada 1997 yang menewaskan 234 orang. 2 Korban di antaranya reporter dan kameramen SCTV. Kecelakaan pesawat juga terjadi pada 2005 yang menewaskan Gubernur Sumatera Utara Tengku Rizal Nurdin.
Sementara itu, jelang beroperasinya Bandara Kualanamu, penyelesaian pembangunan terus dikebut. Beberapa bagian bangunan bandara memang belum selesai dibangun.
"Jika Bandara Kuala Namu beroperasi, kita akan benar-benar merasakan layaknya bandara berkelas internasional," kata GM Garuda Indonesia wilayah Medan, Syamsudin.
Infrastruktur kereta api sebagai moda transportasi pendukung bandara Kuala Namu justru sudah rampung. Warga harus mengeluarkan uang Rp 80 ribu per orang yang ingin menggunakan jasa kereta api Medan-Bandara Kuala Namu atau sebaliknya dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.
Tersedia juga fasilitas check in yang terintegrasi dengan bandara. Kuala Namu nantinya akan mampu menampung 8 juta hingga 10 juta penumpang per tahun. (Adi/Yus)
Pantauan Liputan 6 SCTV, Rabu (24/7/2013), deretan toko sudah tutup dan para pedagang serta karyawan berkemas. Selanjutnya pengalungan bunga bagi penumpang terakhir hingga penutupan pintu bandara merupakan hari terakhir pengoperasianPolonia.
Semua pesawat menuju Medan menurunkan penumpang di Polonia hingga Kamis pukul 03.00 lalu kembali ke Bandara Kuala Namu untuk memulai pengoperasian di sana.
Polonia mulai beroperasi pada 1928. Nama itu diambil dari nama latin Polandia negara asal pemilik lahan. Meski memiliki pelayanan rute internasional Singapura, Kuala Lumpur, Penang, dan Bangkok namun Polonia tidak memliki fasilitas jembatan penghubung untuk penumpang atau garbarata.
Sejak beroperasi pada 1928, Polonia pernah didera 8 kali kecelakaan penerbangan, 2 di antaranya merupakan kecelakaan terburuk yaitu pada 1997 yang menewaskan 234 orang. 2 Korban di antaranya reporter dan kameramen SCTV. Kecelakaan pesawat juga terjadi pada 2005 yang menewaskan Gubernur Sumatera Utara Tengku Rizal Nurdin.
Sementara itu, jelang beroperasinya Bandara Kualanamu, penyelesaian pembangunan terus dikebut. Beberapa bagian bangunan bandara memang belum selesai dibangun.
"Jika Bandara Kuala Namu beroperasi, kita akan benar-benar merasakan layaknya bandara berkelas internasional," kata GM Garuda Indonesia wilayah Medan, Syamsudin.
Infrastruktur kereta api sebagai moda transportasi pendukung bandara Kuala Namu justru sudah rampung. Warga harus mengeluarkan uang Rp 80 ribu per orang yang ingin menggunakan jasa kereta api Medan-Bandara Kuala Namu atau sebaliknya dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.
Tersedia juga fasilitas check in yang terintegrasi dengan bandara. Kuala Namu nantinya akan mampu menampung 8 juta hingga 10 juta penumpang per tahun. (Adi/Yus)