Kafe Soldatenkaffe, kafe yang memajang logo swastika Nazi, akan kembali dibuka. Kafe di Bandung, Jawa Barat, itu akan mengubah tema.
"Kami akan buka kembali, nantinya tanpa ada logo swastika," kata pengacara pemilik Kafe Soldatenkaffe, Rohman Hidayat, saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (24/7/2013).
Menurutnya, tema kafe baru nantinya juga akan berubah. "Menjadi Perang Dunia II," ujarnya.
Untuk atribut kafe, lanjut Rohman, pihaknya masih akan tetap memajang sejumlah foto pelaku sejarah Perang Dunia II. "Seperti Hitler, Winston Churchill, nanti juga akan ditambah tokoh sejarah dari Jepang dan sebagainya. Tapi logo swastika akan kami hilangkan," ujarnya.
Kafe itu nantinya, menurut Rohman, tidak lagi akan berada di kawasan Hyper Paskal Square, Jalan Pasil Kaliki, Bandung. "Kami masih mencari tempat, kemungkinan setelah lebaran akan kami putuskan lokasinya," katanya.
Henry Mulyana, pemilik Soldatenkaffe memutuskan menutup usahanya itu setelah menjadi pembicaraan umum, bahkan di dunia. "Saya sebagai orang awam pastinya sangat tertekan karena banyak yang caci maki terhadap saya. Kita tutup kafe ini sejak diberitakan media, tepatnya 1 minggu yang lalu," jelas Henry, Sabtu 20 Juli.
Dia mengaku telah menjadi korban dari pemberitaan menyimpang. "Sebenarnya ini semua berawal dari pemberitaan di salah satu media cetak dan elektronik internasional yang telah melakukan pemberitaan sepihak. Jauh melenceng dari keterangan narasumber, bahkan terlihat secara jelas terdapat unsur rekayasa dan pelintiran yang bertujuan untuk mencari sensasi dengan mendramatisasi berita ini," ungkap Henry. (Ary/Yus)
"Kami akan buka kembali, nantinya tanpa ada logo swastika," kata pengacara pemilik Kafe Soldatenkaffe, Rohman Hidayat, saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (24/7/2013).
Menurutnya, tema kafe baru nantinya juga akan berubah. "Menjadi Perang Dunia II," ujarnya.
Untuk atribut kafe, lanjut Rohman, pihaknya masih akan tetap memajang sejumlah foto pelaku sejarah Perang Dunia II. "Seperti Hitler, Winston Churchill, nanti juga akan ditambah tokoh sejarah dari Jepang dan sebagainya. Tapi logo swastika akan kami hilangkan," ujarnya.
Kafe itu nantinya, menurut Rohman, tidak lagi akan berada di kawasan Hyper Paskal Square, Jalan Pasil Kaliki, Bandung. "Kami masih mencari tempat, kemungkinan setelah lebaran akan kami putuskan lokasinya," katanya.
Henry Mulyana, pemilik Soldatenkaffe memutuskan menutup usahanya itu setelah menjadi pembicaraan umum, bahkan di dunia. "Saya sebagai orang awam pastinya sangat tertekan karena banyak yang caci maki terhadap saya. Kita tutup kafe ini sejak diberitakan media, tepatnya 1 minggu yang lalu," jelas Henry, Sabtu 20 Juli.
Dia mengaku telah menjadi korban dari pemberitaan menyimpang. "Sebenarnya ini semua berawal dari pemberitaan di salah satu media cetak dan elektronik internasional yang telah melakukan pemberitaan sepihak. Jauh melenceng dari keterangan narasumber, bahkan terlihat secara jelas terdapat unsur rekayasa dan pelintiran yang bertujuan untuk mencari sensasi dengan mendramatisasi berita ini," ungkap Henry. (Ary/Yus)