Sukses

Pemerintah: Mayoritas Penerima BLSM Punya Motor dan Ponsel

Kepemilikan motor maupun telepon seluler tidak dapat dijadikan sebagai indikator kemampuan warga miskin.

Sebagian besar penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) diketahui memiliki barang-barang seperti telepon selular dan sepeda motor. Hal ini diketahui usai pendataan di masyarakat yang telah memegang Kartu Perlindungan Sosial (KPS).

"Hasil pendataan ini 2 dari 3 penerima KPS memiliki motor, 7 dari 10 memiliki hp (ponsel), di Jakarta," kata Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Bambang Widianto di Sekretariat Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (25/7/2013).

Meski demikian, lanjut dia, ponsel bukanlah menjadi pembeda si kaya dan si miskin. Jadi memang sulit. Tantangan data kita," ujarnya.

Menurut Bambang, kepemilikan motor maupun telepon seluler tidak dapat dijadikan sebagai indikator kemampuan warga miskin. Namun, pendataan pemilik KPS ini memiliki banyak variabel.

"Maka itu solusinya melalui musyawarah desa atau kelurahan. Yang diharapkan bisa memberi jalan tengah aspirasi bottom up dan top down," ujarnya.

Untuk pelaksanaan Musdes atau Muskel ini dibawah payung Instruksi Mendagri Nomor 541/3150/SJ yang dikeluarkan pada 17 Juni 2013 lalu, tentang Pelaksanaan Pembagian Kartu Perlindungan Sosial dan Penanganan Pengaduan Masyarakat.

"Jadi yang mengawasi Musda atau Muskel adalah kepala daerah, Bupati atau Walikota. Tapi sekarang kalau dia punya motor atau ga dia dapat? Nggak, belum tentu. Karena variabelnya banyak. Karena bantuan ini nggak sampai 20 persen dari pengeluaran dia," jelasnya.

"Untuk non KPS juga sama. Artinya HP bukan jadi pembeda. Jadi ini tantangan kita semua," imbuhnya.

Lebih lanjut Bambang menjelaskan, dalam Musda atau Muskel, warga bersama kepala desa dan jajaran terkait dapat bermusyarah siapa yang berhak atau lebih pantas menerima BLSM atau pemegang KPS. Sehingga diharapkan penerima BLSM atau pemegang kartu KPS sesuai sasaran yang diharapkan. (Ary/Ism)
Video Terkini