Vanny Rossyane mengaku tak mendapat hambatan berarti saat mengunjungi gembong narkoba Freddy Budiman, di Lapas Narkoba Cipinang, Jakarta Timur. Hal itu lantaran pertemuan telah diatur oleh kekasihnya tersebut.
"Aku kalau datang, Abang bilang biar nanti aku (Freddy) yang atur. Proses masuknya, di situ ada penjagaan. Setelah parkir mobil, ya masuk-masuk saja," kata Vanny saat wawancara dengan Retno Pinasti dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Kamis (25/7/2013).
Vanny menambahkan, tak ada barang bawaannya yang diperiksa maupun ditahan oleh pihak Lapas. Ia bebas membawa barang-barang miliknya. "Handphone juga bebas saya bawa," ucap dia.
Pertemuan itu, lanjut dia, dilakukan di ruang Kalapas Narkoba Cipinang dengan intensitas 3 kali dalam sepekan. "Seminggu, 3 kali. Suka gonti-ganti ruangan, ada dua ruangan. Itu di ruangan Kalapas," tutur Vanny.
Sementara mantan Kalapas Narkoba Cipinang Thurman Hutapea menampik apa yang disampaikan Vanny tersebut. Dirinya meminta hal itu diluruskan. "Mohon diluruskan dulu. Saya belum jumpa beliau. Dia masuk dari samping. jangan bilang kalapas. Saya punya ruangan. Ruangan saya terpisah dengan penghuni," kata Thurman.
Freddy divonis mati oleh majelis hakim yang diketuai Haswandi. Di persidangan, Freddy terbukti sebagai otak penyelundupan lebih 1 juta pil ekstasi dari Sen Chen, China, ke Jakarta. (Ali/Mut)
"Aku kalau datang, Abang bilang biar nanti aku (Freddy) yang atur. Proses masuknya, di situ ada penjagaan. Setelah parkir mobil, ya masuk-masuk saja," kata Vanny saat wawancara dengan Retno Pinasti dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Kamis (25/7/2013).
Vanny menambahkan, tak ada barang bawaannya yang diperiksa maupun ditahan oleh pihak Lapas. Ia bebas membawa barang-barang miliknya. "Handphone juga bebas saya bawa," ucap dia.
Pertemuan itu, lanjut dia, dilakukan di ruang Kalapas Narkoba Cipinang dengan intensitas 3 kali dalam sepekan. "Seminggu, 3 kali. Suka gonti-ganti ruangan, ada dua ruangan. Itu di ruangan Kalapas," tutur Vanny.
Sementara mantan Kalapas Narkoba Cipinang Thurman Hutapea menampik apa yang disampaikan Vanny tersebut. Dirinya meminta hal itu diluruskan. "Mohon diluruskan dulu. Saya belum jumpa beliau. Dia masuk dari samping. jangan bilang kalapas. Saya punya ruangan. Ruangan saya terpisah dengan penghuni," kata Thurman.
Freddy divonis mati oleh majelis hakim yang diketuai Haswandi. Di persidangan, Freddy terbukti sebagai otak penyelundupan lebih 1 juta pil ekstasi dari Sen Chen, China, ke Jakarta. (Ali/Mut)