Sukses

Aktivis Desak Polri Tangkap Pembunuh Gajah di Aceh

Mereka mengadukan kasus kematian gajah di Aceh dan penyerahan petisi matinya gajah serta satwa di Kebun Binatang Surabaya (KBS).

Massa yang tergabung dalam Change.org Indonesia menemui Wakapolri Komjen Pol Nanan Sukarna. Mereka mengadukan kasus kematian gajah di Aceh dan penyerahan petisi matinya gajah serta satwa di Kebun Binatang Surabaya (KBS).

Para aktivis Flora dan Fauna yang dikoordinatori Usman Hamid dari Charge.org ini meminta Polri agar mengusut kasus pembunuhan hewan yang marak terjadi seperti pembunuhan gajah di kawasan hutan Aceh.

"Kita ingin kepolisian mengusut siapa pelaku yang melakukan pembunuhan atas kematian gajah di Aceh dan mencari pencurian yang melakukan jual beli gading gajah tersebut," kata Aulia Ferizal aktivis dari Papagenk usai bertemu Wakapolri di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (26/7/2013).

Tak hanya Fehrizal yang bertemu dengan Wakapolri, aktivis lainnya yakni Dian Paramita dari Save KBS, Riyanni Djangkaru dari Divemag, dan Nurjannah Husein, aktivis dari Aceh pun berharap penuh dengan Polri agar segera mencari pelaku yang telah membunuh seekor gajah liar bernama 'Genk' tersebut.

Bahkan Dian Paramita meminta dukungan kepada Wakapolri untuk membentuk Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Satwa yang lebih independen, menyusul sulitnya mencari pelaku pembunuhan satwa-satwa langka selama ini.

Sedangkan Nurjannah Husein mengatakan, selama 2 bulan terakhir ini 4 gajah tewas diduga dibunuh, yaitu di kawasan Aceh Jaya dan Aceh Timur. Serta 2 bayi gajah, Raja dan Raju, meninggal dunia karena faktor kesehatan.

"Ada 4 yang mati selama 2 bulan, mungkin 1 diranjau, 1 sakit, 1 diracun, 1 mati keanehan," tutur Nur.

Aktivis Flora dan Fauna itu mencatat 4 gajah yang mati itu adalah induk bayi gajah yang tidak diketahui keberadaannya. Kemudian 2 bayi gajah bernama Raja dan Raju, yang tewas saat usia belasan hari. Saat ditemukan warga, tali pusarnya masih menempel.

Kemudian seekor gajah tewas mengenaskan dengan muka hancur dan gading yang diduga dicuri, di Hutan Aceh Jaya. (Mut/Sss)