Sekitar 35 mantan narapidana berunjuk rasa di depan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Narkotika Cipinang, Jakarta Timur. Mereka mendesak Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana untuk mencabut keputusan pencopotan Kalapas Narkotika, Thurman Saud Hutapea.
"Kami dukung supaya jangan dicopot saja. Biar Pak Wamen mengerti, bahwa kalapas tidak salah. Kasian. Masalahnya sepele masa dicopot," kata koordinator aksi Andi Wijoyono di lokasi, Jumat (26/7/2013).
Para mantan napi yang menamakan diri sebagai Masyarakat Peduli Keadilan ini berharap, Denny membuka telinga dan matanya lebar-lebar. Menurut para mantan napi, jangan karena hanya pernyataan Vanny Rossyane, Denny main copot tanpa penyelidikan.
"Konfrontir Vanny, Freddy Budiman, sama Kalapas. Berani tidak. Jangan hanya karena omongan sepihak, Wamen main copot," ujar Andi yang pernah menghuni Rutan Klas I Cipinang ini.
"Kasihan Kalapas. Tidak tahu apa-apa, tidak salah main copot. Kasihan, dia kan punya keluarga," ucap Andi.
Dengan membawa berbagai poster bertuliskan desakan kepada Denny, para mantan napi ini berharap Thurman dapat kembali duduk sebagai Kalapas Narkotika Cipinang. "Harusnya Wamen periksa Freddy dan Vanny juga. Ada tidak buktinya mereka melakukan hubungan intim dan pakai sabu di ruangan kalapas," kata Andi.
Aksi berjalan damai. Sejumlah petugas polisi dari Polres Metro Jakarta Timur terlihat berjaga mengamankan jalannya aksi.
Model majalah pria dewasa Vanny Rossyane sebelumnya mengaku pernah berhubungan intim dan menggunakan narkoba dengan terpidana mati kasus narkotika Freddy Budiman di dalam salah satu ruang di Lapas Narkotika Cipinang, Jakarta.
"Saya datang pukul 11.00 WIB, terus di dalam ruangan kepala lapas itu sampai sekitar pukul 17.00 WIB. Kami lalu bercinta dan menggunakan sabu," tutur Vanny kemarin.
"Ada 2 kamar, kami suka pindah-pindah. Salah satunya adalah ruang kepala penjara (Kalapas)," lanjut Vanny. Tapi Thurman membantah semua pengakuan Vanny. "Dia mungkin sudah gila," kata Thurman kemarin. (Ali/Ism)
"Kami dukung supaya jangan dicopot saja. Biar Pak Wamen mengerti, bahwa kalapas tidak salah. Kasian. Masalahnya sepele masa dicopot," kata koordinator aksi Andi Wijoyono di lokasi, Jumat (26/7/2013).
Para mantan napi yang menamakan diri sebagai Masyarakat Peduli Keadilan ini berharap, Denny membuka telinga dan matanya lebar-lebar. Menurut para mantan napi, jangan karena hanya pernyataan Vanny Rossyane, Denny main copot tanpa penyelidikan.
"Konfrontir Vanny, Freddy Budiman, sama Kalapas. Berani tidak. Jangan hanya karena omongan sepihak, Wamen main copot," ujar Andi yang pernah menghuni Rutan Klas I Cipinang ini.
"Kasihan Kalapas. Tidak tahu apa-apa, tidak salah main copot. Kasihan, dia kan punya keluarga," ucap Andi.
Dengan membawa berbagai poster bertuliskan desakan kepada Denny, para mantan napi ini berharap Thurman dapat kembali duduk sebagai Kalapas Narkotika Cipinang. "Harusnya Wamen periksa Freddy dan Vanny juga. Ada tidak buktinya mereka melakukan hubungan intim dan pakai sabu di ruangan kalapas," kata Andi.
Aksi berjalan damai. Sejumlah petugas polisi dari Polres Metro Jakarta Timur terlihat berjaga mengamankan jalannya aksi.
Model majalah pria dewasa Vanny Rossyane sebelumnya mengaku pernah berhubungan intim dan menggunakan narkoba dengan terpidana mati kasus narkotika Freddy Budiman di dalam salah satu ruang di Lapas Narkotika Cipinang, Jakarta.
"Saya datang pukul 11.00 WIB, terus di dalam ruangan kepala lapas itu sampai sekitar pukul 17.00 WIB. Kami lalu bercinta dan menggunakan sabu," tutur Vanny kemarin.
"Ada 2 kamar, kami suka pindah-pindah. Salah satunya adalah ruang kepala penjara (Kalapas)," lanjut Vanny. Tapi Thurman membantah semua pengakuan Vanny. "Dia mungkin sudah gila," kata Thurman kemarin. (Ali/Ism)