Kebijakan relokasi pedagang kaki lima (PKL) oleh Gubernur DKI Jakarta Jokowi dan wakilnya, Ahok, mendapat kritik dari Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Lulung Lunggana.
Lulung memperingatkan Pemprov DKI untuk mengatasi persoalan PKL di Pasar Tanah Abang dengan cara yang tepat. Bila tak dilakukan, tragedi pembakaran Kecamatan Tanah Abang oleh para PKL belasan tahun lalu bisa saja terulang.
Peristiwa pembakaran kantor kecamatan Tanah Abang oleh PKL itu terjadi pada 1997 silam. Pembakaran dilakukan sebagai bentuk perlawanan para PKL yang menolak ketika akan digusur.
"Dulu pernah tahun 1997, PKL di sini karena protes. Pernah sampai bakar Kantor Kecamatan Tanah Abang. Apa mau peristiwa itu terulang lagi sekarang?" ujar Lulung di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat, (26/7/2013).
Agar hal itu tidak terjadi lagi, Lulung memperingatkan Ahok agar berhati-hati ketika berbicara. Dan tidak mengeluarkan pernyataan yang keras dan menyinggung para PKL Tanah Abang.
"Mereka itu mudah tersulut, jadi Anda (Ahok) jangan bicara kencang-kencang," cetus Lulung.
Peristiwa pembakaran kantor kecamatan Tanah Abang kala itu pun terjadi saat memasuki bulan Ramadan. Lulung pun tak mau peristiwa serupa terulang kembali. Karena itu, ia meminta agar Ahok dapat berhenti berbicara kasar kepada para PKL dan mencari solusi bersama dengan mendengar apa yang menjadi keinginan para PKL.
"Mereka itu tidak mau kalau direlokasinya ke Blok G. Bicarakan solusinya pelan-pelan bersama para PKL itu. Wagubnya jangan ngomong kasar terus," ketus Lulung. (Riz)
DPRD DKI: Ahok Jangan Bicara Keras, Kantor Camat Bisa Dibakar
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Lulung Lunggana memperingatkan Wagub Ahok agar berhati-hati ketika berbicara.
Advertisement