Edo, bocah berumur 12 tahun ini sepertinya turut merasakan keprihatinan dan kesedihan yang dialami orangtua dan teman-teman lainya sejak Gereja Filadelfia, tempat ibadah mereka disegel beberapa waktu lalu oleh Pemerintah Kota Bogor.
Rasa keprihatinan ini menjadi ispirasi bagi bocah bernama lengkap Edward Methew Sitaorus ini untuk menuliskan sepucuk surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Edo berharap surat tersebut dapat menjadi perhatian SBY agar menjadikan kembali Filadelfia sebagai tempat ibadahnya.
"Minta gerejanya dibuka aja. Dibereskan lagi, jadi ini Presiden jangan dibiarkan," ujar Edo di sela-sela peringatan Hari Anak Nasional bersama anak-anak keluarga kelompok minoritas di LBH Jakarta, Sabtu (27/7/2013).
Anak pasangan Muctarrudin Sitorus dan Renata Anggraeni juga mengaku kecewa dengan Pemerintah Kota Bogor yang menyegel tempat ibadahnya itu. Padahal, kata Edo, Walikota Bogor-lah orang yang melakukan peletakan batu pertama di tempat Edo beribadah.
"Sedih lihat gereja disegel. Agak kesel dengan walikota Bogor. Peletakan batu pertama kan dilakukan walikota itu sendiri. Kasihan gerejanya nggak dibuka lagi," ujarnya.
Bocah yang kini mengenyam pendidikan kelas 1 SMP ini mengaku, surat ini menjadi surat kedua setelah ia mengirim ke SBY saat ia masih mengenyam di kelas 6 SD. Maka itu ia sangat berharap SBY dapat mengabulkan permintaanya itu.
"Saya berharap sama Presiden, tolong, tolong, tolong dibukakan gerejanya," ujarnya berharap.
Sejak Gereja Filadelfia disegel, ia dan keluarga terpaksa beribadah di geraja lain. Ia juga berharap Natal tahun ini dapat merayakan bersama keluarga di Gereja Filadelfia. "Tahun lalu kan natalan di luar gereja," imbuhnya. (Ary)
Rasa keprihatinan ini menjadi ispirasi bagi bocah bernama lengkap Edward Methew Sitaorus ini untuk menuliskan sepucuk surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Edo berharap surat tersebut dapat menjadi perhatian SBY agar menjadikan kembali Filadelfia sebagai tempat ibadahnya.
"Minta gerejanya dibuka aja. Dibereskan lagi, jadi ini Presiden jangan dibiarkan," ujar Edo di sela-sela peringatan Hari Anak Nasional bersama anak-anak keluarga kelompok minoritas di LBH Jakarta, Sabtu (27/7/2013).
Anak pasangan Muctarrudin Sitorus dan Renata Anggraeni juga mengaku kecewa dengan Pemerintah Kota Bogor yang menyegel tempat ibadahnya itu. Padahal, kata Edo, Walikota Bogor-lah orang yang melakukan peletakan batu pertama di tempat Edo beribadah.
"Sedih lihat gereja disegel. Agak kesel dengan walikota Bogor. Peletakan batu pertama kan dilakukan walikota itu sendiri. Kasihan gerejanya nggak dibuka lagi," ujarnya.
Bocah yang kini mengenyam pendidikan kelas 1 SMP ini mengaku, surat ini menjadi surat kedua setelah ia mengirim ke SBY saat ia masih mengenyam di kelas 6 SD. Maka itu ia sangat berharap SBY dapat mengabulkan permintaanya itu.
"Saya berharap sama Presiden, tolong, tolong, tolong dibukakan gerejanya," ujarnya berharap.
Sejak Gereja Filadelfia disegel, ia dan keluarga terpaksa beribadah di geraja lain. Ia juga berharap Natal tahun ini dapat merayakan bersama keluarga di Gereja Filadelfia. "Tahun lalu kan natalan di luar gereja," imbuhnya. (Ary)