Sukses

[VIDEO] Kecurigaan Keluarga Dosen Korban Dukun Pengganda Uang

Keluarga menduga, ada sindikat kejahatan terorganisir bermotif perampokan dibalik tewasnya dosen yang juga pengusaha properti itu.

Keluarga Yulanda Rifan, dosen arsitektur Universitas Diponegoro yang menjadi korban kebiadaban Muhyaro si dukun pengganda uang di Magelang yakin, pelaku pembunuhan tak hanya satu. Keluarga menduga ada sindikat kejahatan terorganisir bermotif perampokan di balik tewasnya dosen yang juga pengusaha properti itu.

Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Senin (29/7/2013), keluarga terlihat masih sedih karena Yulianda dimakamkan Minggu 28 Juli. Namun misteri kematiannya masih menjadi tanda tanya. Mereka curiga Muhyaro bagian dari sindikat perampok.

Keluarga juga tak yakin Yulanda sengaja mendatangi Muhyaro untuk menggandakan uang. Sebelum ditemukan terkubur di lereng gunung, pria yang baru berusia 36 tahun itu justru pamit ke keluarga untuk menagih utang ke rekan bisnisnya.

Putra guru besar Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Semarang, Barda Nawawi Arif itu ditemukan terkubur di areal ladang milik dukun Muhyaro di lereng Gunung Sumbing Kabupaten Magelang. Selain jasad Yulanda, di lokasi itu juga ditemukan 3 jasad laki-laki lain yang juga korban pembunuhan Muhyaro.

Muhyaro sendiri telah tewas, karena tercebur jurang saat mencoba kabur ketika ditangkap polisi. Perwira Polda Jawa Tengah AKP Yahya Rinaldi Lihu yang memborgol Muhyaro dengan tangannya, juga ikut terseret jatuh ke jurang dan meninggal dunia. (Tnt/Ism)