Sukses

Pramono Anung: Kasus Lapas, Cuma Ribut Kalau Ada Kasus

Karut-marut di berbagai lapas di Indonesia adalah momentum yang tepat untuk melakukan perbaikan.

Menghangatnya kembali persoalan =di Lembaga Permasyarakatan diharap menjadi momentum yang tepat bagi Kementerian Hukum dan HAM untuk memperbaiki Lapas. Terutama perbaikan manajemen.

"Perbaiki manajemen Lapas kita ini, buruk. Sudah sangat akut, daya tampung berlebihan. Anget-anget tahi ayam, cuma ribut kalau ada kasus yang terjadi," kata Wakil Ketua DPR Pramono Anung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/7/2013).

Sehingga, menurut dia, karut-marut di berbagai lapas di Indonesia adalah momentum yang tepat untuk melakukan perbaikan. "Ini momentum bagi Menkum HAM untuk memperbaiki manajemen lapas yang buruk," kata politisi PDIP ini.

Bahkan buruknya manajemen lapas, kata Pramono, diketahui dari sidak-sidak yang dilakukan ke lapas-lapas, yang tidak menyelesaikan persoalan. "Biasanya kalau mau sidak, orang sudah tahu duluan," imbuh Pramono.

Sehingga, lanjut dia, cara perbaikan lapas menurut Pramono adalah dengan membangun lapas-lapas baru oleh Kemenkumham. Harus dibangun lapas-lapas baru yang lebih manusiawi dan mampu membuat efek jera.

Masalah terakhir yang hangat diperbincangkan adalah kasus skandal seks dan fasilitas khusus napi narkoba Freddy Budiman. Freddy mendekam di LP Narkotika Cipinang. Thurman Hutapea akhirnya dicopot sebagai kepala lapas. Thurman membantah semua tuduhan yang dilontarkan mantan kekasih Freddy, Vanny Rossyane.

Salah satu karut marut di lapas lainnya adalah penuturan seorang napi asal Inggris. Setelah mendekam selama 1 tahun di Lapas Kerobokan, Bali, Rachel Dougall, bebas. Wanita Inggris yang dituduh terlibat dalam penyelundupan 4,7 kilogram kokain itu bisa menghirup udara bebas pada Mei lalu. (Ism/Yus)
Video Terkini