Polda Metro Jaya menangkap 7 dari 9 orang yang menjadi jaringan peredaran narkoba jenis sabu dan ekstasi asal Malaysia. Menurut Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Sudjarno, narkoba ini kembali masuk melalui jalur laut yakni pelabuhan tikus di daerah Sumatera Utara.
"Wilayah geografi Indonesia terbuka untuk itu, banyak pelabuhan yang tidak terjaga. Pelabuhan tikus yang dijaga tikus-tikus," kata Sudjarno di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (29/7/2013).
Diketahui salah satu dari 7 tersangka tersebut adalah NDS (35). NDS merupakan wanita bertubuh mungil yang ikut digiring petugas pada 18 Juli lalu di Hotel Parkland, Casablanka, Jakarta Selatan.
Kepala Sub Direktorat III Kejahatan Terorganisir Direktorat Polda Metro Jaya, AKBP Hermawan menuturkan, peran wanita ini sebagai pacar bayaran.
"Pacarnya bayaran, kadang malah disediakan bosnya. Untuk senangkan anak buahnya. Pacar ini jarang ada yang ikut terus. Bahkan diberikan fasilitas liburan seperti ke Bali. Kebutuhannya dibayarin dan diberikan tempat tinggal," jelas Hermawan.
Dari pengungkapan ini, Polda Metro Jaya mengamankan 10.576 kg sabu dan 500 butir ekstasi dengan perkiraan omzet penjualan yang mencapai Rp 22 miliar. (Frd/Ism)
"Wilayah geografi Indonesia terbuka untuk itu, banyak pelabuhan yang tidak terjaga. Pelabuhan tikus yang dijaga tikus-tikus," kata Sudjarno di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (29/7/2013).
Diketahui salah satu dari 7 tersangka tersebut adalah NDS (35). NDS merupakan wanita bertubuh mungil yang ikut digiring petugas pada 18 Juli lalu di Hotel Parkland, Casablanka, Jakarta Selatan.
Kepala Sub Direktorat III Kejahatan Terorganisir Direktorat Polda Metro Jaya, AKBP Hermawan menuturkan, peran wanita ini sebagai pacar bayaran.
"Pacarnya bayaran, kadang malah disediakan bosnya. Untuk senangkan anak buahnya. Pacar ini jarang ada yang ikut terus. Bahkan diberikan fasilitas liburan seperti ke Bali. Kebutuhannya dibayarin dan diberikan tempat tinggal," jelas Hermawan.
Dari pengungkapan ini, Polda Metro Jaya mengamankan 10.576 kg sabu dan 500 butir ekstasi dengan perkiraan omzet penjualan yang mencapai Rp 22 miliar. (Frd/Ism)