Ratusan tenaga medis dan paramedis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, berunjuk rasa ke kantor DPRD setempat. Mereka, memprotes ulah seorang anggota DPRD yang nyaris memukul seorang dokter.
Dalam tayangan Liputan 6 Malam SCTV, Selasa (30/7/2013), dengan menggunakan puluhan kendaraan, termasuk beberapa ambulans, ratusan dokter dan tenaga medis rumah sakit umum daerah Kefamenanu, mendatangi kantor DPRD Kabupaten Timor Tengah Utara. Mereka ingin memprotes sikap arogan anggota DPRD, Theodorus Tahoni yang nyaris memukul seorang dokter jaga di RSUD Kefamenanu.
Pemicu aksi unjuk rasa itu terjadi pekan silam, saat Theodorus Tahoni, meminta kepada dokter jaga, Fanji Sahata Nadea, agar permintaan formalin untuk pengawetan jenazah keluarganya diprioritaskan. Namun, di saat bersamaan, sang dokter tengah memeriksa seorang pasien di Unit Gawat Darurat. Kesal, merasa tak ditanggapi, Theodorus membentak dan nyaris memukul sang dokter.
Namun niat massa untuk memasuki kantor DPRD dicegah polisi yang sudah berjaga. Aksi saling dorong pun tak terhindarkan. Untuk mencegah aksi brutal massa, akhirnya Theodorus Tahoni dihadirkan bersama dengan pimpinan DPRD dan para dokter di ruang komisi C DPRD Timor Tengah Utara. Pada pertemuan tersebut, Theodorus akhirnya bersedia meminta maaf. (Mhs/Mut)
Dalam tayangan Liputan 6 Malam SCTV, Selasa (30/7/2013), dengan menggunakan puluhan kendaraan, termasuk beberapa ambulans, ratusan dokter dan tenaga medis rumah sakit umum daerah Kefamenanu, mendatangi kantor DPRD Kabupaten Timor Tengah Utara. Mereka ingin memprotes sikap arogan anggota DPRD, Theodorus Tahoni yang nyaris memukul seorang dokter jaga di RSUD Kefamenanu.
Pemicu aksi unjuk rasa itu terjadi pekan silam, saat Theodorus Tahoni, meminta kepada dokter jaga, Fanji Sahata Nadea, agar permintaan formalin untuk pengawetan jenazah keluarganya diprioritaskan. Namun, di saat bersamaan, sang dokter tengah memeriksa seorang pasien di Unit Gawat Darurat. Kesal, merasa tak ditanggapi, Theodorus membentak dan nyaris memukul sang dokter.
Namun niat massa untuk memasuki kantor DPRD dicegah polisi yang sudah berjaga. Aksi saling dorong pun tak terhindarkan. Untuk mencegah aksi brutal massa, akhirnya Theodorus Tahoni dihadirkan bersama dengan pimpinan DPRD dan para dokter di ruang komisi C DPRD Timor Tengah Utara. Pada pertemuan tersebut, Theodorus akhirnya bersedia meminta maaf. (Mhs/Mut)