Kemarahan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi saat melihat petugas Satpol PP membiarkan pedagang kaki lima atau PKL berjualan di bahu jalan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dinilai sebagai hal yang wajar. Pasalnya berjualan di pinggir jalan memang dilarang Perda No.8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.
"Kalau Pak Gubernur marah, itu ada dasarnya, ya Perda. Tapi kita akui anggota kami kemarin lalai, teledor dan malas," kata Kepala Satpol PP DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso di Balaikota DKI, Jakarta, Selasa, (30/7/2013).
Kukuh juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Jokowi, karena mau turun melakukan sidak dan mendapati anak buahnya yang lalai ketika bertugas.
"Sudah sidak ke sana. Itu tandanya dia sayang sama kita, perhatian sama kita. Ini juga koreksi buat saya untuk lebih memonitor lagi ke bawah," kata Kukuh.
Kukuh juga mengutarakan telah memberikan sanksi berupa teguran lisan kepada para petugas. Kukuh juga sudah mendengar penjelasan mengapa pada saat itu petugas Satpol PP membiarkan para PKL tetap berjualan.
"Secara taktis operasional, Kasatpol PP wilayah bertanggung jawab pada walikota. Ya walaupun pada akhirnya dia tanggung jawab kepada saya," kata dia.
Kukuh dan stafnya tidak akan lagi membiarkan para PKL berjualan lagi di pinggir jalan. Dia juga telah memerintahkan jajarannya di wilayah Jakarta Selatan untuk menghalau para PKL yang tetap memaksa untuk berjualan.
"Tidak ada batas toleransi. Semua yang dagang di jalan raya harus minggir, gak boleh jualan di jalan raya. Kan ada tuh perdanya. Dasar hukumnya kuat dan ada. Jadi harus ditegakkan," katanya.
Kendati begitu, Kukuh belum mendapatkan panggilan dari Jokowi. Namun dirinya siap bila harus dipanggil untuk mempertanggungjawabkan. "Sebagai bawahan yang dipanggil atasan saya siap, saya datang. Kalau saya salah, saya minta maaf. Yang jelas ini jadi bahan koreksi kami," kata dia.
Usai melakukan sidak PKL di kawasan Pasar Minggu, Senin 29 Juli 2013, Jokowi tampak menumpahkan kekesalannya. Mantan Walikota Solo itu melihat para petugas Satpol PP membiarkan PKL berdagang di jalan raya.
Dengan mengitari kawasan Pasar Minggu dari dalam mobilnya, Jokowi melihat jajaran Satpol PP yang seharusnya menertibkan para PKL justru malah santai-santai di atas mobil Patroli.
"Nggak bener seperti itu. Karena minggu kemarin bersih, sekarang semrawutnya seperti itu, sebenarnya saya mau turun itu. Kalau saya turun bisa tak tendang-tendangi, batal nanti puasa saya," ujar Jokowi. (Ado/Ism)
"Kalau Pak Gubernur marah, itu ada dasarnya, ya Perda. Tapi kita akui anggota kami kemarin lalai, teledor dan malas," kata Kepala Satpol PP DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso di Balaikota DKI, Jakarta, Selasa, (30/7/2013).
Kukuh juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Jokowi, karena mau turun melakukan sidak dan mendapati anak buahnya yang lalai ketika bertugas.
"Sudah sidak ke sana. Itu tandanya dia sayang sama kita, perhatian sama kita. Ini juga koreksi buat saya untuk lebih memonitor lagi ke bawah," kata Kukuh.
Kukuh juga mengutarakan telah memberikan sanksi berupa teguran lisan kepada para petugas. Kukuh juga sudah mendengar penjelasan mengapa pada saat itu petugas Satpol PP membiarkan para PKL tetap berjualan.
"Secara taktis operasional, Kasatpol PP wilayah bertanggung jawab pada walikota. Ya walaupun pada akhirnya dia tanggung jawab kepada saya," kata dia.
Kukuh dan stafnya tidak akan lagi membiarkan para PKL berjualan lagi di pinggir jalan. Dia juga telah memerintahkan jajarannya di wilayah Jakarta Selatan untuk menghalau para PKL yang tetap memaksa untuk berjualan.
"Tidak ada batas toleransi. Semua yang dagang di jalan raya harus minggir, gak boleh jualan di jalan raya. Kan ada tuh perdanya. Dasar hukumnya kuat dan ada. Jadi harus ditegakkan," katanya.
Kendati begitu, Kukuh belum mendapatkan panggilan dari Jokowi. Namun dirinya siap bila harus dipanggil untuk mempertanggungjawabkan. "Sebagai bawahan yang dipanggil atasan saya siap, saya datang. Kalau saya salah, saya minta maaf. Yang jelas ini jadi bahan koreksi kami," kata dia.
Usai melakukan sidak PKL di kawasan Pasar Minggu, Senin 29 Juli 2013, Jokowi tampak menumpahkan kekesalannya. Mantan Walikota Solo itu melihat para petugas Satpol PP membiarkan PKL berdagang di jalan raya.
Dengan mengitari kawasan Pasar Minggu dari dalam mobilnya, Jokowi melihat jajaran Satpol PP yang seharusnya menertibkan para PKL justru malah santai-santai di atas mobil Patroli.
"Nggak bener seperti itu. Karena minggu kemarin bersih, sekarang semrawutnya seperti itu, sebenarnya saya mau turun itu. Kalau saya turun bisa tak tendang-tendangi, batal nanti puasa saya," ujar Jokowi. (Ado/Ism)