Bisnis Berlian dan Dollar, Irjen Djoko Susilo Untung Rp 14 Miliar

Selain diketahui memiliki bisnis jual beli tanah, mantan Kepala Korlantas Polri Inspektur Jenderal Djoko Susilo juga menjalankan bisnis jual beli batu permata dan mata uang asing, dolar Amerika Serikat.

Menurut Subekti, saksi meringankan yang dihadirkan kubu Djoko Susilo, dari bisnis dengan modal awal sebesar Rp 200 juta pada 1991 itu, mereka sanggup meraup keuntungan mencapai Rp 14 miliar.

Subekti menjelaskan dari modal awal itu terjadi kesepakatan antara dirinya dengan Djoko Susilo. Komposisi keuntungannya adalah, 70 persen untuk Djoko Susilo sementara 30 persen bagian untuknya.

"Saya kelola untuk apa saja, Pak Djoko percaya. Uang Rp 200 juta itu kami belikan barang. Terus ada keuntungan, lalu kita simpen lagi terus kita gulung lagi. Jadi kita bisa dapat Rp 230 juta setiap akhir tahun dan naik terus. Tiap tahun kita buat laporan ke Pak Djoko," ujar Subekti di pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (30/7/2013).

Keuntungan yang melonjak secara fantastis itu dijelaskan Subekti lebih banyak dihasilkan dari jual beli dolar. Pada kesempatan itu, Subekti juga merinci keuntungan usahanya tiap tahun sejak 1991.

"Tahun 1991 jadi Rp 5,8 milliar, Tahun 2002 jadi Rp 8 milliar. Waktu itu Pak Djoko butuh dana, diambil Rp 2 milliar jadi sisanya Rp 6 milliar. Tahun 2003 jadi Rp 7,9 milliar. Tahun 2004 awal Rp10,366 milliar. Tahun 2005 jadi Rp 13, 6 milliar. Tahun 2006 jadi Rp 17,5 milliar. Tahun 2007 Rp 22 milliar. Djoko ambil lagi Rp 10 milliar jadi Rp 12,7 milliar. Tahun 2008 Rp16,6 milliar, Djoko ambil lagi jadi sisa Rp8,8 milliar. Di awal 2009 jadi Rp 11,389 milliar," terang dia.

"Dan pada tahun 2010 jadi totalnya Rp14,8 milliar. Di 2011 dimbil lagi, dari  situ selesai," lanjut Subekti. (Ali)