Sukses

Safari Ramadan, SBY Beri 7 Pesan ke Warga Lumajang

Hari pertama Safari Ramadan, SBY menyampaikan 7 pesan kepada warga Lumajang. Hari kedua ini, SBY mengunjungi pabrik gula.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono memasuki hari kedua Safari Ramadan. SBY dijadwalkan mengunjungi Pabrik Gula Jatiroto di Desa Kaliboto, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Seperti dilansir presidenri.go.id, Rabu (31/7/2013), setelah mengunjungi pabrik gula pagi ini, SBY dijadwalkan menuju Jember untuk meninjau Unit Pengelola Pelabuham Perikanan Pantai (UPPP) Desa Puger, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember. Ia juga akan meninjau PT Mitratani Dua Ujuh, Desa Mangli, Kaliwates, Kabupaten Jember.

Selain itu, SBY direncanakan akan buka puasa di Pendopo Kabupaten Bondowoso dan beristirahat di Desa Bayuglugur, Kecamatan Bayuglugur, Kabupaten Situbondo.

Pada hari pertama Safari Ramadan, Selasa 30 Juli malam, SBY menyampaikan 7 pesan kepada warga Lumajang. Pertama, sebagai umat muslim yang baik, agar bersikap, bertutur kata dan berperilaku yang baik, dengan mencontoh perilaku Nabi Muhammad SAW.

Kedua, SBY meminta masyarakat menjalankan ajaran Islam yang benar sesuai dengan firman Allah SWT dan sunah Nabi Muhammad SAW.

"Jangan ikuti ajaran yang menyimpang, tidak sesuai dengan Alquran dan Hadis," kata SBY seperti dilansir setkab.go.id.

Pesan ketiga, SBY mengajak masyarakat agar pandai menebarkan kasih sayang, rukun dengan yang lain dan toleran.

"Masyarakat Indonesia masyarakat yang majemuk. Berbeda dalam agama, berbeda dalam suku, kedaerahan dalam etnis. Berbeda dalam partai politik. Tetapi semua harus rukun memiliki toleransi yang tinggi sambil menaburkan kasih sayang. Islam adalah agama yang mencintai keteduhan, kedamaian dan kasih sayang," paparnya.

Yang keempat, sebagai warga negara yang baik, Presiden ke-6 RI ini mengajak masyarakat untuk menjaga batas-batas kebebasan dan toleransi sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945.

"Kebebasan itu tidak boleh mengganggu kebebasan orang lain. Kebebasan ada batasnya disertai akhlak. Kebebasan dilakukan dengan bermartabat."

Pesan kelima, SBY mengajak agar selalu menceritakan tentang kebenaran dan jangan suka memfitnah.

"Fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Pemerintah yang bekerja siang malam, ada hasil yang baik katakan hasilnya baik. Meski pemerintah telah bekerja sekuat tenaga, bila ada yang belum baik, katakan yang itu belum baik. Kalau itu dikatakan oleh kita hidup lebih tenteram," ujarnya.

Menurut Presiden berusia 63 tahun itu, Indonesia patut bersyukur dengan kondisi perekonomian dan politik yang relatif stabil dibandingkan kondisi global ketika ekonomi Eropa sedang terguncang dan kondisi politik di Timur Tengah yang sedang memanas.

Pesan keenam, SBY meminta agar masyarakat berhenti mengeluh, diganti dengan berikhtiar, bekerja dan bekerja.

"Kalau itu yang dilakukan, insya Allah akan dikabulkan. Orang yang mengeluh dan memfitnah 24 jam hidupnya tidak bisa tidur. Sedangkan (orang) yang difitnah nyenyak tidurnya," tuturnya.

Pesan ketujuh, SBY mengajak masyarakat untuk mendukung presiden baru nantinya agar Indonesia makin maju.

"Sebelum saya mengakhiri jabatan, saya memohon untuk mendukung dan bersama pemerintah memajukan negeri ini. Menyejahterakan rakyatnya dan mengatasi masalah yang datang dan pergi. Bangsa yang menerima keadaan seperti itu seraya mencari solusi dan mengatasi keadaan, pasti akan diberikan jalan oleh Yang Maha Kuasa," urai SBY. (Riz)

Live dan Produksi VOD