Sukses

Patung Ganesha Usia 1.100 Tahun Ditemukan di Bantul

Diduga patung Ganesha ini merupakan peninggalan kerajaan Mataram Hindu Kuno atau kemungkinan seusia dengan Prambanan dan Candi Boko.

Patung Ganesha setinggi 140 cm dengan lebar 65 cm yang diduga merupakan peninggalan bersejarah, ditemukan di Dusun Ironayan, Desa Baturetno, Kecamatan Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Peneliti Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Bidang Etno Arkeologi, Hari Lelono, mengatakan berdasarkan pernak-pernik yang melekat pada patung arca Ganesha. Patung itu diperkirakan berusia sekitar 1.000 hingga 1.100 tahun.

"Dugaannya, patung Ganesha ini merupakan peninggalan saat kerajaan Mataram Hindu Kuno atau kemungkinan seusia dengan Prambanan, dan Candi Boko," kata Hari di Bantul, (31/7/2013).

Tim peneliti akan melakukan penelusuran jejak yang diduga merupakan situs bersejarah tersebut. Hal itu untuk memastikan usia patung Ganesha, termasuk melakukan penggalian lebih lanjut untuk mencari patung padanannya.

Namun, tim peneliti terlebih dulu akan meneliti komponen yang melekat pada patung. Penelitian mulai dari hiasan, mahkota, sementara untuk penelusuran masih menunggu hasil kajian arkeologi secara menyeluruh.

Peneliti dari Balai Arkeologi DIY Bidang Klasik Sugeng Riyanto mengatakan, penemuan patung arca Ganesha itu juga mengacu pada penemuan patung arca sebelumnya. Namun ukuran patung sebelumnya hanya setinggi sekitar 60 sentimeter hingga 70 sentimeter.

"Ke depan tidak menutup kemungkinan kami akan melakukan penelusuran terhadap jejak-jejak situs bersejarah. Namun langkah itu menunggu hasil dari kajian yang akan dilakukan," kata Sugeng.

Untuk itu, pihaknya juga masih harus menggali keterangan dari warga. Karena selain patung Ganesha, di dusun ini juga terdapat dua situs bersejarah lainnya yang ditemukan beberapa tahun lalu, yang jarak antara ketiga situs tidak lebih dari 50 meter.

Sementara itu, seorang warga setempat, Endah Budi Astuti mengatakan, patung arca Ganesha tersebut ditemukan pada Selasa 30 Juli, sekitar pukul 14.30 WIB. Patung ditemukan oleh pekerja bangunan saat menggali saluran air.

Saat ditemukan, patung tersebut kondisinya tidak sempurna karena tangan kanannya patah. Sedangkan bagian belakang badan patung juga terpisah. "Patungnya nanti mau dibawa kemana saya juga hanya pasrah," kata Endah.

Namun demikian, kata dia, warga setempat berkeinginan agar patung tersebut dilestarikan di tempat semula agar dapat dijadikan sebagai bentuk warisan cagar budaya, sekaligus media pendidikan.

Warga memperkirakan Dusun Ironayan Desa Baturetno tersebut dulunya merupakan tempat pemujaan umat Hindu. "Kepercayaan yang berkembang di tengah-tengah masyarakat memang seperti itu," ujar Endah. (Ant/Eks/Ism)
Video Terkini