Memasuki H-7 Lebaran, sejumlah posko siaga mudik mulai beroperasi. Salah satunya posko tes urine milik Badan Nasional Narkotika (BNN) Provinsi DKI di kawasan Terminal Pulo Gadung, Jakarta Timur.
Semua sopir bus yang akan berangkat diwajibkan mengikuti tes ini. "Tujuannya supaya dalam perjalanan aman, supaya driver terbebas narkoba. Kedua adalah safety di jalan raya," ujar Kepala Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional DKI Jakarta, Safari, di lokasi, Kamis (1/8/2013).
Tak cuma tes urine, posko ini juga menggelar tes narkoba melalui spesimen rambut. Jika tes urine hanya memakan waktu 5 menit, untuk tes rambut dibutuhkan 17 menit hingga 20 menit.
Sebanyak 2 tenaga medis dan 15 staf BNN diperbantukan di posko ini. Perlengkapan seperti tabung urine dan toilet portabel disediakan untuk mendukung posko ini.
Berdasarkan hasil tes urine sementara waktu ini, belum ada sopir bus yang terindikasi mengonsumsi narkoba. Sebanyak 17 pengemudi yang diperiksa, semua urinenya dinyatakan negatif dari kandungan narkoba.
"Artinya tugasnya menjadi aman, mudah-mudahan tidak ada," tutur Safari. Mereka yang lolos diberikan surat keterangan lulus uji.
Safari menuturkan, selain di Pulogadung, BNNP DKI juga menggelar tes urine kepada pengemudi di 3 terminal bus lainnya, yakni Lebak Bulus, Kampung Rambutan, dan Kalideres. Posko ini akan berjalan serentak mulai H-7 sampai H+7 Lebaran.
Pantauan Liputan6.com di lokasi, sejak beroperasi pukul 08.30 WIB, sejumlah pengemudi bus mulai berduyun-duyun ke ke posko itu. Umumnya mereka melakukan tes urine berbarengan dengan uji kelayakan kendaraan.
"Bagus ini untuk menghindari kecelakaan di jalanan. Saya setuju dengan adanya pemeriksaan tes urine," ujar Tohari, salah satu pengemudi bus PO Asli Prima jurusan Pulogadung-Merak.
Tohari mengaku tidak terganggu dengan adanya tes ini. "Hasil sudah keluar, langsung. Negatif," pungkas Tohari. (Ndy/Yus)
Semua sopir bus yang akan berangkat diwajibkan mengikuti tes ini. "Tujuannya supaya dalam perjalanan aman, supaya driver terbebas narkoba. Kedua adalah safety di jalan raya," ujar Kepala Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional DKI Jakarta, Safari, di lokasi, Kamis (1/8/2013).
Tak cuma tes urine, posko ini juga menggelar tes narkoba melalui spesimen rambut. Jika tes urine hanya memakan waktu 5 menit, untuk tes rambut dibutuhkan 17 menit hingga 20 menit.
Sebanyak 2 tenaga medis dan 15 staf BNN diperbantukan di posko ini. Perlengkapan seperti tabung urine dan toilet portabel disediakan untuk mendukung posko ini.
Berdasarkan hasil tes urine sementara waktu ini, belum ada sopir bus yang terindikasi mengonsumsi narkoba. Sebanyak 17 pengemudi yang diperiksa, semua urinenya dinyatakan negatif dari kandungan narkoba.
"Artinya tugasnya menjadi aman, mudah-mudahan tidak ada," tutur Safari. Mereka yang lolos diberikan surat keterangan lulus uji.
Safari menuturkan, selain di Pulogadung, BNNP DKI juga menggelar tes urine kepada pengemudi di 3 terminal bus lainnya, yakni Lebak Bulus, Kampung Rambutan, dan Kalideres. Posko ini akan berjalan serentak mulai H-7 sampai H+7 Lebaran.
Pantauan Liputan6.com di lokasi, sejak beroperasi pukul 08.30 WIB, sejumlah pengemudi bus mulai berduyun-duyun ke ke posko itu. Umumnya mereka melakukan tes urine berbarengan dengan uji kelayakan kendaraan.
"Bagus ini untuk menghindari kecelakaan di jalanan. Saya setuju dengan adanya pemeriksaan tes urine," ujar Tohari, salah satu pengemudi bus PO Asli Prima jurusan Pulogadung-Merak.
Tohari mengaku tidak terganggu dengan adanya tes ini. "Hasil sudah keluar, langsung. Negatif," pungkas Tohari. (Ndy/Yus)