Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman membeberkan permasalahan awal partainya menggelar konvensi penjaringan capres. Menurut Hayono, Partai Demokrat menggelar konvensi karena 'sedikit keterpaksaan' setelah kehilangan sosok Anas Urbaningrum yang digadang-gadang maju sebagai Capres.
"Jadi sebetulnya dulu tidak ada keinginan untuk konvensi. Jadi capres itu fokusnya ke Anas. Tapi akibat Nazaruddin, jadinya force major konvensi," kata Hayono di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/8/2013).
Menurut dia, waktu itu dengan elektabilitas yang tinggi, Partai Demokrat memang telah mempersiapkan Anas Urbaningrum untuk menjadi Calon Presiden. "Masyarakat juga sepertinya maunya begitu," imbuh Hayono.
Namun, lanjut dia, dengan terseretnya Anas Urbaningrum dalam kasus korupsi Hambalang, Partai Demokrat seperti kehilangan sosok yang diunggulkan. "Apalagi Pak SBY sudah mau lengser," ujarnya.
Selain kehilangan sosok kader potensial Capres, menurut Hayono, kasus Nazaruddin juga meruntuhkan elektabilitas partai Demokrat di mata masyarakat. Tak hanya itu, nyanyian mantan Bendahara Partai Demokrat itu dinilai memiliki andil menurunkan elektabilitas partai. "Akibat Nazaruddin, turun 10 persen partai Demokrat," kata Hayono.
Namun, sebagai salah satu calon peserta konvensi, Hayono mengapresiasi partai Demokrat menggelar konvensi. Menurut dia, dengan adanya konvensi partai dapat membongkar kebiasaan lama, yaitu ketua umum partai adalah capres terpotensial dari partai tersebut. "Konvensi bisa bongkar penjara capres itu ketum. Belum tentu ketum itu calon terbaik," ungkap Hayono.
Sehingga, dia menyarankan ke depannya konvensi dijadikan suatu lembaga, terutama oleh Partai Demokrat. "Dilembagakan, dimasukkan dalam AD/RT," ucap Hayono.
Partai Demokrat segera menggelar konvensi untuk menjaring calon presiden yang akan bertarung dalam Pemilu 2014 mendatang. Partai Demokrat secara resmi akan merilis anggota Komite Konvensi pada awal Agustus. Kemudian akhir Agustus, Demokrat akan mengumumkan sejumlah peserta yang telah dinyatakan sebagai peserta konvensi.
Dengan sistem semi terbuka, sejumlah nama telah menyatakan keinginannya untuk jadi peserta konvensi. Mereka yang berasal dari internal partai adalah Ketua DPR Marzuki Alie, Anggota Dewan Pembina Pramono Edhie Wibowo, Anggota Dewan Pembina Hayono Isman. Kemudian, yang dari eksternal adalah Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, dan Ketua DPD Irman Gusman. (Ali/Mut)
"Jadi sebetulnya dulu tidak ada keinginan untuk konvensi. Jadi capres itu fokusnya ke Anas. Tapi akibat Nazaruddin, jadinya force major konvensi," kata Hayono di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/8/2013).
Menurut dia, waktu itu dengan elektabilitas yang tinggi, Partai Demokrat memang telah mempersiapkan Anas Urbaningrum untuk menjadi Calon Presiden. "Masyarakat juga sepertinya maunya begitu," imbuh Hayono.
Namun, lanjut dia, dengan terseretnya Anas Urbaningrum dalam kasus korupsi Hambalang, Partai Demokrat seperti kehilangan sosok yang diunggulkan. "Apalagi Pak SBY sudah mau lengser," ujarnya.
Selain kehilangan sosok kader potensial Capres, menurut Hayono, kasus Nazaruddin juga meruntuhkan elektabilitas partai Demokrat di mata masyarakat. Tak hanya itu, nyanyian mantan Bendahara Partai Demokrat itu dinilai memiliki andil menurunkan elektabilitas partai. "Akibat Nazaruddin, turun 10 persen partai Demokrat," kata Hayono.
Namun, sebagai salah satu calon peserta konvensi, Hayono mengapresiasi partai Demokrat menggelar konvensi. Menurut dia, dengan adanya konvensi partai dapat membongkar kebiasaan lama, yaitu ketua umum partai adalah capres terpotensial dari partai tersebut. "Konvensi bisa bongkar penjara capres itu ketum. Belum tentu ketum itu calon terbaik," ungkap Hayono.
Sehingga, dia menyarankan ke depannya konvensi dijadikan suatu lembaga, terutama oleh Partai Demokrat. "Dilembagakan, dimasukkan dalam AD/RT," ucap Hayono.
Partai Demokrat segera menggelar konvensi untuk menjaring calon presiden yang akan bertarung dalam Pemilu 2014 mendatang. Partai Demokrat secara resmi akan merilis anggota Komite Konvensi pada awal Agustus. Kemudian akhir Agustus, Demokrat akan mengumumkan sejumlah peserta yang telah dinyatakan sebagai peserta konvensi.
Dengan sistem semi terbuka, sejumlah nama telah menyatakan keinginannya untuk jadi peserta konvensi. Mereka yang berasal dari internal partai adalah Ketua DPR Marzuki Alie, Anggota Dewan Pembina Pramono Edhie Wibowo, Anggota Dewan Pembina Hayono Isman. Kemudian, yang dari eksternal adalah Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, dan Ketua DPD Irman Gusman. (Ali/Mut)