Sukses

Kader PDIP Disebut Nazar, Puan: Jangan Sebut-sebut Tanpa Bukti

"Kita tetap praduga tak bersalah ya. Jangan disebut kalau tanpa bukti dan fakta. Apakah yang dikatakan Nazar belum tentu benar," kata Puan.

Terpidana kasus suap wisma atlet SEA Games, Muhammad Nazaruddin menyelesaikan pemeriksaannya terkait kasus dugaan tindak pidana pencucian uang pembelian saham Garuda di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (31/7/2013).

Usai diperiksa, Nazaruddin akhirnya menepati janji yang sebelumnya mengatakan akan 'telanjangi' sejumlah pejabat yang terlibat kasus korupsi senilai triliunan rupiah yang melibatkan beberapa pejabat. Salah satu yang politisi yang ia sebutkan adanya keterlibatan anggota DPR dari Fraksi PDIP, Olly Dondokambey.

Menanggapi tudingan Nazar, Ketua Fraksi PDIP DPR Puan Maharani menyatakan pernyataan Nazar belum jelas kebenarannya. Lantaran belum ada bukti kuat terkait keterlibatan kadernya dalam Kasus korupsi yang dituduhkan Nazar.

"Kita tetap praduga tak bersalah ya. Jangan disebut-sebut kalau tanpa bukti dan fakta. Apakah yang dikatakan Nazar benar atau tidak, kita juga belum tahu," tegas Puan di Jakarta, Kamis, (1/8/2013).

Puan pun mengaku, setelah tudingan tersebut dilayangkan kepada Olly, dirinya langsung mengonfirmasi kepada Olly. Namun Olly, membantah berbagai tuduhan Nazar tersebut. "Saya Sudah ngobrol dengannya (Olly) dan dia katakan tidak tahu. Apa yang dikatakan Nazar tidak ada sangkut-pautnya," ujar putri Megawati Soekarnoputri itu.

Namun demikian, ia mengatakan, pihaknya tetap akan membahas tudingan Nazar tersebut tersebut bersama dengan pengurus PDIP lainnya. "Setelah masa sidang nota keuangan, baru akan kita bahas nanti," katanya.

Usai diperiksa KPK pada Rabu 31 Juli lalu, Nazaruddin mengungkap sejumlah nama yang ditudingnya bermain dalam beberapa proyek pemerintah.

"Kalau e-KTP ada Setya Novanto (Partai Golkar) dan beberapa mantan ketua Komisi II DPR, termasuk Mas Anas dan beberapa temannya, saya ikut juga di situ. Kalau proyek Gedung Pajak ada Olly Dondokambey (PDIP) dan teman-teman DPR yang lain," ungkap Nazaruddin yang juga mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu.

Nazaruddin menyebutkan, semua yang dikatakannya itu sudah ia sampaikan ke penyidik KPK yang memeriksa.

"Yang penting ini bulan puasa, saya janji pada rakyat Indonesia, saya buka semua yang saya tahu. Saya tidak mau nambahin dan ngurangin. Itu sudah di BAP penyidik. Tinggal kita tunggu kerja KPK," tutup Nazar. (Adi/Yus)