Sukses

Golkar: Efek Reformasi Belum Terasa Sampai Sekarang

Ketua DPP Partai Golkar Aziz Syamsuddin menilai, pasca-gerakan Reformasi 1998, efek pembangunan berkeadilan belum terasa sampai saat ini.

Banyak kalangan yang menilai pembangunan kesejahteraan pada era Orde Baru kepemimpinan Presiden Soeharto jauh lebih baik dari saat ini. Bahkan hal itu juga diakui Partai Golkar yang merupakan partai penguasa pada era Orde Baru.

Ketua DPP Partai Golkar Aziz Syamsuddin menilai, pasca-gerakan Reformasi 1998, efek pembangunan berkeadilan belum terasa pada saat ini. Padahal semangat dan cita-cita reformasi mengharapkan adanya perubahan tatanan kehidupan yang lebih baik di Indonesia dari era kepemimpinan Soeharto.

"Kalau kita lihat tahun 98, mungkin salah satu dari kita ikut ambil andil dalam gerakan reformasi. Dan memang sampai sekarang ini, efek dari gerakan reformasi belum dirasakan sampai saat ini. Dan belum secara konkret pembangunan itu terasa," kata Aziz saat menjadi pembicara dalam diskusi 'Refleksi 68 Tahun Proklamasi' di Kantor Sekretariat Perhimpunan Gerakan Keadilan (PGK), Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (2/8/2013).

Aziz yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR ini menjelaskan, pasca-reformasi 98, banyak pola pikir masyarakat berubah secara drastis. Artinya, banyaknya kalangan masyarakat yang tak ingin melihat orang lain senang atas apa yang dikerjakannya.

"Karakter kita itu saat ini tidak senang melihat orang senang. Dan senang melihat orang susah," urai Aziz.

Oleh karena itu, Aziz menjelaskan, setelah 15 tahun reformasi, saat ini perlu ada perbaikan sistem demokrasi di Indonesia. Lantaran cita-cita reformasi untuk mewujudkan demokrasi yang beradab dan peningkatan kesejahteraan belum terwujud hingga saat ini.

"Setelah sekian tahun kita lalui, demokrasi ini dirasa kurang pas. Maka kita perlu kita lakukan perbaikan," tutup Aziz. (Riz/Sss)

Video Terkini