Mudik sudah menjadi budaya di Indonesia. Meski harus bermacet-macetan, hal ini tidak menyurutkan semangat para pemudik untuk ke kampung halamannya. Bahkan, dibandingkan 2012, terjadi lonjakan pemudik yang cukup signifikan di Jawa Barat. Terutama pada H-6, bertepatan dengan Jumat 2 Agustus kemarin.
"Kami membandingkan jumlah pemudik tahun lalu di H-6 dengan H-6 kemarin ada peningkatan," jelas Dirlantas Polda Jawa Barat Kombes Pol Rusdi Haryanto kepada Liputan6.com di Cikampek, Jawa Barat, Sabtu (3/8/2013).
Dia menjelaskan, pemudik H-6 lebih memilih jalur Selatan sebagai alternatif dari jalur Pantura. Lonjakan terlihat berdasarkan data penghitungan perbandingan puncak arus mudik pada 2012-2013.
"Pada 2012, total arus mudik H-6 berjumlah 291.350 kendaraan. Rinciannya, Jalur Pantura 172.706 kendaraan, Jalur tengah (lewat Sadang) 10.413 kendaraan, Jalur selatan (lewat Cileunyi): 108.231 kendaraan," ujar Rusdi.
Sementara pada 2013, total arus mudik H-6 berjumlah 389.389 kendaraan. Dengan rincian, Jalur Pantura 143.624 kendaraan, Jalur tengah (lewat Sadang) 12.134 kendaraan, dan Jalur selatan (lewat Cileunyi) 233.631 kendaraan.
"Untuk data arus pemudik menggunakan mobil dan motor, pada H-6 arus mudik 2012, jumlah mobil 186.114 dan motor 105.236. Total kendaraan 291.350."
Sedangkan pada 2013, pemudik mobil berjumlah 223.839 dan motor 165.609. Jumlahnya menjadi 389.448. "Dengan demikian, arus mudik meningkat 34 persen," tutup Rusdi. (Riz/Sss)