Sukses

[VIDEO] Demi Lebaran di Kampung, Toni Kayuh Becak Malang-Semarang

Toni sebenarnya sudah ditawarkan bantuan polisi. Namun, ia selalu menolak dengan alasan mudik dengan becak sudah pilihannya.

Banyak cara dilakukan demi berkumpul dengan keluarga tercinta merayakan Idul Fitri. Toni, seorang tukang becak di Malang, Jawa Timur, mudik bersama keluarga menggunakan becak. Ia mengayuh ratusan kilometer menuju Kota Semarang, Jawa Tengah.

Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Minggu (4/8/2013), kilometer demi kilometer dilalui Toni dengan mengayuh becak kesayangannya. Terik matahari tak menyurutkan langkahnya membawa istri dan ketiga anaknya dari Kota Malang, Jawa Timur, menuju Semarang, Jawa Tengah.

Mudik dengan becak menjadi pilihan Toni karena keterbatasan biaya. Jika lelah mendera, ia memilih beristirahat di tempat teduh sambil mengawasi anak-anaknya yang sibuk bermain. Berangkat sejak 1 pekan lalu, Toni sebenarnya sudah beberapa kali ditawarkan bantuan polisi. Namun, ia selalu menolak dengan alasan mudik dengan becak sudah pilihannya. Padahal, sudah 2 kali bannya bocor.

Demi berkumpul bersama keluarga di Hari Kemenangan, Toni pun mengabaikan rasa letih dan lelah mengayuh ratusan kilometer ke kampung halaman.

Sementara itu warga di Pangandaran, Jawa Barat, memilih naik rakit ke kampung halaman. Maklum, rakit memang satu-satunya alat transportasi yang praktis di desa itu meskipun cukup berbahaya. Jalan yang licin dan becek, bahkan membuat beberapa pengendara motor sempat tergelincir.

Jika lewat jalan darat, pemudik harus memutar ke arah kali Pucang sejauh 20 kilometer dengan kondisi macet. Dengan ongkos Rp 1.000 per orang dan Rp 2 ribu untuk sepeda motor, para pemudik itu mengabaikan keselamatan. (Adi/Yus)