Kurang dari sepekan menjelang Idul Fitri, pembagian sembako gratis diserbu warga di berbagai daerah. Seperti di Sleman, Yogyakarta, ratusan warga miskin sudah hadir di markas Front Pembela Islam di kawasan Gamping sejak beberapa jam sebelum acara pembagian sembako gratis dimulai, Minggu 4 Agustus 2013.
Saat acara dimulai, warga yang sudah tak sabar menunggu langsung merangsek ke depan sehingga desak-desakan tak terhindarkan. Pihak panitia dan polisi harus berulangkali memberi peringatan agar warga mau tertib. Beberapa menit kemudian warga mulai tertib bergiliran mendapat paket sembako gratis yang disediakan sebanyak 7.000 paket.
Di Solo, Jawa Tengah, meski telah memiliki kupon yang dibagikan gratis jauh-jauh hari, warga masih saja berdesakan. Untuk menjaga ketertiban jalannya pembagian sembako yang digelar di lapangan barat Kota Solo ini, warga yang telah memiliki kupon diharuskan tertib mengantre di sisi utara lapangan.
Secara bertahap warga memasuki lapangan, lalu menukarkan kupon yang mereka bawa dengan paket sembako berupa beras, susu, mi instan, gula pasir, dan biskuit. Untuk para lansia panitia menyediakan mobil ambulans PMI setempat yang mengantarkan para lansia menuju lokasi pembagian sembako.
Warga mengaku senang atas adanya pembagian sembako gratis ini. Apalagi nilai per paket naik dari Rp 60 ribu tahun lalu menjadi Rp 80 ribu tahun ini. "Dikasih beras, minyak, mi, dan gula. Senang dapat gratis karena saya orang tak mampu," ujar Darmi, salah seorang warga miskin dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Senin (5/8/2013) pagi.
Pembagian paket sembako ini merupakan kali ke delapan yang digelar para dermawan yang tergabung dalam Komunitas Solo Bersama Selamanya untuk warga miskin Kota Solo. "Ini kira-kira 10.400 paket sembako yang dibagikan, nilai per paket Rp 80 ribu," jelas Ahmad Purnomo, Wakil Wali Kota Solo.
Sementara di Semarang, Jateng, ratusan warga mengantre demi mendapatkan uang zakat yang dibagikan oleh seorang warga. Warga sudah mengantre sejak malam hari, meski pembagian baru dilakukan keesokan paginya.
Sebanyak 700 amplop zakat dibagikan dengan isi amplop bervariasi dari Rp 15 ribu hingga Rp 75 ribu per amplop. Namun, tak semua pengantre kebagian zakat. Walaupun zakat dinyatakan sudah habis, warga terus berdatangan. (Ado)
Saat acara dimulai, warga yang sudah tak sabar menunggu langsung merangsek ke depan sehingga desak-desakan tak terhindarkan. Pihak panitia dan polisi harus berulangkali memberi peringatan agar warga mau tertib. Beberapa menit kemudian warga mulai tertib bergiliran mendapat paket sembako gratis yang disediakan sebanyak 7.000 paket.
Di Solo, Jawa Tengah, meski telah memiliki kupon yang dibagikan gratis jauh-jauh hari, warga masih saja berdesakan. Untuk menjaga ketertiban jalannya pembagian sembako yang digelar di lapangan barat Kota Solo ini, warga yang telah memiliki kupon diharuskan tertib mengantre di sisi utara lapangan.
Secara bertahap warga memasuki lapangan, lalu menukarkan kupon yang mereka bawa dengan paket sembako berupa beras, susu, mi instan, gula pasir, dan biskuit. Untuk para lansia panitia menyediakan mobil ambulans PMI setempat yang mengantarkan para lansia menuju lokasi pembagian sembako.
Warga mengaku senang atas adanya pembagian sembako gratis ini. Apalagi nilai per paket naik dari Rp 60 ribu tahun lalu menjadi Rp 80 ribu tahun ini. "Dikasih beras, minyak, mi, dan gula. Senang dapat gratis karena saya orang tak mampu," ujar Darmi, salah seorang warga miskin dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Senin (5/8/2013) pagi.
Pembagian paket sembako ini merupakan kali ke delapan yang digelar para dermawan yang tergabung dalam Komunitas Solo Bersama Selamanya untuk warga miskin Kota Solo. "Ini kira-kira 10.400 paket sembako yang dibagikan, nilai per paket Rp 80 ribu," jelas Ahmad Purnomo, Wakil Wali Kota Solo.
Sementara di Semarang, Jateng, ratusan warga mengantre demi mendapatkan uang zakat yang dibagikan oleh seorang warga. Warga sudah mengantre sejak malam hari, meski pembagian baru dilakukan keesokan paginya.
Sebanyak 700 amplop zakat dibagikan dengan isi amplop bervariasi dari Rp 15 ribu hingga Rp 75 ribu per amplop. Namun, tak semua pengantre kebagian zakat. Walaupun zakat dinyatakan sudah habis, warga terus berdatangan. (Ado)