Bom meledak di Wihara Ekayana, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu 4 Agustus kemarin, sekitar pukul 18.50 WIB. Akibatnya 3 orang terluka. Salah satunya bernama Rice yang luka di tangan kiri. Sedangkan 2 jemaat lainnya bernama Elisan dan Ling-Ling luka pada bagian telinga.
Pembina Yayasan Wihara Ekayana Arama Ponijan Liaw mengatakan, ada keajaiban yang terjadi dalam ledakan tempat ibadah yang terletak di Jalan Mangga II-8 RT 08 RW 08, Duri Kepa, Kebon Jeruk tersebut.
"Keajaibannya adalah tidak ada korban yang luka parah dari meledaknya bom. Itu adalah keajaiban dari sebuah tempat suci yang para jemaatnya sedang khusyuk beribadah," ungkap Ponijan saat ditemui Liputan6.com di gerbang utama Wihara Ekayana Arama, Jakarta, Senin (5/8/2013).
Dia menjelaskan, pelaku sengaja meletakkan 3 bom di dekat 3 patung. Bom pertama yang meledak diletakkan di belakang Patung Budha Maitreya, bom kedua diletakkan di rak sepatu tak jauh dari Patung Sakyamuni dan Patung Waitho Pusha.
"Sedangkan bom ketiga juga berada di dekat bom kedua. Tapi bom itu tidak meledak. Hanya mengeluarkan asap dan disiram air oleh para jemaat," kata Ponijan.
Menurut informasi jemaat Wihara, lanjut dia, dari 3 bom tersebut, 1 di antaranya diledakkan Tim Gegana Polri. "Bom pertama meledak pada pukul 19.01 WIB. Tepatnya di belakang Patung Budha Maitreya yang letaknya ada di dalam wihara. Tapi daya ledaknya low, tak begitu kuat. Kalau merconkan bisa dibedakan. Bentuknya seperti panci," papar Ponijan.
Kendati dikejutkan dengan ledakan bom pertama itu, hal itu tidak membuat jemaat bubar. Mereka tetap mendengarkan ceramah biksu. Sebab ledakannya kecil.
"Bom kedua terjadi beberapa menit kemudian setelah bom pertama meledak tapi berkekuatan rendah," tutup Ponijan. (Riz)
Â