Jalur Pantura yang memiliki panjang 1.180 km memang menjadi akses penting di saat mudik tiap tahunnya. Menurut data yang dikeluarkan oleh Polda Jawa Barat, tercatat sampai H-4 Lebaran, Pantura telah dilewati 448.501 kendaraan roda dua dan empat. Artinya, sejak H-7, rata-rata kendaraan yang melintasi Pantura adalah 100 ribu kendaraan.
Nah, bagaimanakah kondisi langsung jalur Pantura yang sudah diperbaiki menyambut arus mudik Lebaran tahun ini? Liputan6.com pun menyusuri Pantura dari Simpang Jomin sampai Cirebon pada Minggu 4 Agustus 2013).
Hasil pantauan, dari Simpang Jomin menuju Patrol tidak terlihat adanya kerusakan jalan. Kondisi jalan mulus, tidak tampak adanya lubang.
Namun, di daerah Lohbener menuju Eretan, terdapat jalan sepanjang sekitar 200 meter yang sedikit bergelombang. Hal itu diakibatkan tambalan yang kurang rata. Akibatnya mobil akan sedikit bergoyang ketika melintas. Untuk itulah para pengendara perlu menurunkan laju kendaraan.
Rata-rata kecepatan kendaraan pemudik setelah melewati penyempitan di Simpang Jomin berkisar 60 km per jam. Namun kendaraan yang melaju dengan kecepatan tersebut, berpotensi mengalami kecelakaan. Untuk itulah diimbau agar laju kendaraan diperlambat.
Dari informasi yang dihimpun Liputan6.com hingga Sabtu 3 Agustus, sudah terjadi 12 kali kecelakaan di kawasan tersebut. Akibatnya belasan pemudik luka-luka dan 1 orang meninggal dunia.
Terkait soal kemacetan, Polda Jawa Barat menerapkan operasi pagar betis, yaitu menutup semua putaran di Pantura untuk mengantisipasi kemacetan. Untuk keberhasilan operasi tersebut, rincinya, tiap 200 meter akan dijaga petugas dan juga putaran ditutup traffic cone.
Menurut Kementerian Pekerjaan Umum, perbaikan jalur Pantura menyambut arus mudik dan arus balik Lebaran, memakan biaya Rp 1,2 triliun dari total Rp 30 triliun yang dianggarkan pemerintah untuk perbaikan dan pembangunan jalan nasional di seluruh Indonesia.
Namun pada Jumat 19 Juli 2013 lalu, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengungkapkan adanya dugaan penyelewengan anggaran atau korupsi terkait pembangunan dan perbaikan Pantura. KPK masih menelusuri lebih jauh. (Tnt/Yus)
Nah, bagaimanakah kondisi langsung jalur Pantura yang sudah diperbaiki menyambut arus mudik Lebaran tahun ini? Liputan6.com pun menyusuri Pantura dari Simpang Jomin sampai Cirebon pada Minggu 4 Agustus 2013).
Hasil pantauan, dari Simpang Jomin menuju Patrol tidak terlihat adanya kerusakan jalan. Kondisi jalan mulus, tidak tampak adanya lubang.
Namun, di daerah Lohbener menuju Eretan, terdapat jalan sepanjang sekitar 200 meter yang sedikit bergelombang. Hal itu diakibatkan tambalan yang kurang rata. Akibatnya mobil akan sedikit bergoyang ketika melintas. Untuk itulah para pengendara perlu menurunkan laju kendaraan.
Rata-rata kecepatan kendaraan pemudik setelah melewati penyempitan di Simpang Jomin berkisar 60 km per jam. Namun kendaraan yang melaju dengan kecepatan tersebut, berpotensi mengalami kecelakaan. Untuk itulah diimbau agar laju kendaraan diperlambat.
Dari informasi yang dihimpun Liputan6.com hingga Sabtu 3 Agustus, sudah terjadi 12 kali kecelakaan di kawasan tersebut. Akibatnya belasan pemudik luka-luka dan 1 orang meninggal dunia.
Terkait soal kemacetan, Polda Jawa Barat menerapkan operasi pagar betis, yaitu menutup semua putaran di Pantura untuk mengantisipasi kemacetan. Untuk keberhasilan operasi tersebut, rincinya, tiap 200 meter akan dijaga petugas dan juga putaran ditutup traffic cone.
Menurut Kementerian Pekerjaan Umum, perbaikan jalur Pantura menyambut arus mudik dan arus balik Lebaran, memakan biaya Rp 1,2 triliun dari total Rp 30 triliun yang dianggarkan pemerintah untuk perbaikan dan pembangunan jalan nasional di seluruh Indonesia.
Namun pada Jumat 19 Juli 2013 lalu, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengungkapkan adanya dugaan penyelewengan anggaran atau korupsi terkait pembangunan dan perbaikan Pantura. KPK masih menelusuri lebih jauh. (Tnt/Yus)