Sukses

Ledakan Bom Landa Vihara, Aktivitas Peribadatan Dihentikan

Kemungkinan kegiatan peribadatan di rumah ibadah penganut agama Buddha itu akan kembali dibuka pada minggu depan.

Insiden ledakan sebuah bom di Wihara Ekayana, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Minggu 4 Agustus 2013 malam kemarin membuat aktivitas peribadatan di wihara ini terhenti.

Pantauan Liputan6.com di lokasi, Senin (5/8/2013), sejumlah jemaah yang ingin beribadah di wihara tersebut harus mengurungkan niat. Lantaran masih belum dibukanya kegiatan peribadatan di wihara tersebut.

Salah satu jemaah, Po Nijan Liaw (44) berharap agar kegiatan peribadatan di Vihara itu segera dibuka kembali. "Kan rumah ibadah punya umat. Orang kan perlu secepatnya sembahyang," kata dia ketika ditemui di depan gerbang Wihara Ekayana, Jakarta, Senin (5/8/2013).

Po Nijan Liaw yang juga merupakan mantan pengurus wihara tersebut menambahkan kemungkinan kegiatan peribadatan di rumah ibadah penganut agama Buddha itu akan kembali dibuka pada minggu depan.

"Dari informasi yang saya ketahui dari pengurus wihara, minggu depan rencananya kembali dibuka untuk ibadah. Kalau hari ini kan masih dalam penyelidikan kepolisian," ungkap Po Nijan.

Berbeda dengan Po Nijan, salah satu jemaah lain, Joko Cahyono, mengaku kaget atas peristiwa ledakan bom yang terjadi pada Minggu malam kemarin. Joko khawatir karena abu kedua orangtuanya disimpan di dalam wihara tersebut, bahkan dirinya sengaja datang dari Singapura untuk mengetahui kondisi dari wihara tersebut pasca ledakan bom terjadi.

"Saya kaget lihat di televisi. Saya langsung terbang dengan flight pukul 05.00 dari Singapura. Soalnya ada abu orangtua saya di dalam wihara. Saya khawatir kalau terjadi apa-apa di Vihara ini," tutur Joko ditemui di tempat yang sama pagi tadi.

Melihat kondisi wihara yang terlihat masih baik, Joko pun segera meninggalkan wihara tersebut. Joko juga berharap agar tidak terjadi situasi yang buruk terhadap wihara tersebut. "Ya, mudah-mudahan saja tidak kenapa-kenapa. Saya harap semoga baik-baik saja, pelaku juga segera ditangkap," tambah Joko. (Ary/Yus)