Liburan sekolah bersamaan dengan libur panjang Idul Fitri 1434 Hijriah menjadi momentum bagi bocah-bocah silem pemungut koin di Dermaga Pelabuhan Merak, Banten. Mereka berburu rejeki dari uang koin yang dilempar para penumpang dari atas kapal ke laut.
Pantauan Liputan6.com, Senin (5/8/2013), sejumlah penumpang yang berada diatas Kapal Feri tak segan melemparkan uang koin dari atas kapal. Sedangkan bocah-bocah silem berlomba untuk menyelam ke dalam laut untuk mendapatkan koin tersebut. Rejeki mereka pun meningkat 2 kali lipat dari hari biasa. Jika per hari mereka bisa mendapatkan Rp 100 ribu per hari, maka jelang Lebaran mereka bisa mendapatkan Rp 200 ribu per hari.
"Kalau hari biasa dapatnya cuma Rp 100 ribu. Tapi kalo sudah mau dekat Lebaran begini bisa Rp 200 ribu per hari" ujar salah satu bocah silem, Hendra.
Hasil koin silem itu rencananya akan digunakan untuk membeli baju lebaran dan membeli kue lebaran. "Kalau hasilnya sudah ngumpul ya buat beli baju baru sama ngasih emak buat beli kue."
Meski mereguk rejeki, bahaya tetap mengintai para bocah-bocah silem terutama saat kapal hendak berlabuh atau berangkat. Namun, imbauan petugas mau pun papan besar peringatan besar seakan tak berpengaruh. Mereka tetap saja asyik berebut koin silem yang menghibur para penumpang.
"Saya sudah 5 tahun bang nyilem. Dari umur 7 tahun selamat saja tuh, Kalau temen waktu itu pernah kesedot tapi untungnya dia bisa berenang," imbuh Hendra. (Adi/Mut)
Pantauan Liputan6.com, Senin (5/8/2013), sejumlah penumpang yang berada diatas Kapal Feri tak segan melemparkan uang koin dari atas kapal. Sedangkan bocah-bocah silem berlomba untuk menyelam ke dalam laut untuk mendapatkan koin tersebut. Rejeki mereka pun meningkat 2 kali lipat dari hari biasa. Jika per hari mereka bisa mendapatkan Rp 100 ribu per hari, maka jelang Lebaran mereka bisa mendapatkan Rp 200 ribu per hari.
"Kalau hari biasa dapatnya cuma Rp 100 ribu. Tapi kalo sudah mau dekat Lebaran begini bisa Rp 200 ribu per hari" ujar salah satu bocah silem, Hendra.
Hasil koin silem itu rencananya akan digunakan untuk membeli baju lebaran dan membeli kue lebaran. "Kalau hasilnya sudah ngumpul ya buat beli baju baru sama ngasih emak buat beli kue."
Meski mereguk rejeki, bahaya tetap mengintai para bocah-bocah silem terutama saat kapal hendak berlabuh atau berangkat. Namun, imbauan petugas mau pun papan besar peringatan besar seakan tak berpengaruh. Mereka tetap saja asyik berebut koin silem yang menghibur para penumpang.
"Saya sudah 5 tahun bang nyilem. Dari umur 7 tahun selamat saja tuh, Kalau temen waktu itu pernah kesedot tapi untungnya dia bisa berenang," imbuh Hendra. (Adi/Mut)