Ledakan bom terjadi di Vihara Ekayana, Tanjung Duren, Jakarta Barat, pada Minggu mallam 4 Agustus. Teror ini terjadi di penghujung Ramadan, atau menjelang Idul Fitri.
Meski kala itu wihara dipenuhi umat Buddha yang tengah beribadah, ledakan bom tersebut tak memakan korban. Hanya satu orang mengalami luka ringan akibat bom berdaya ledak rendah itu.
Siapa pelakunya, masih belum diketahui. Apa motifnya, masih diselidiki. Yang jelas, polisi telah diinstruksikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengungkap tuntas teror ini.
Teror jelang lebaran tidak hanya terjadi pada 2013 ini. Setahun lalu, rentetan aksi teror menghajar Kota Solo, Jawa Tengah. Waktunya juga di penghujung Ramadan atau menjelang Lebaran.
Pada 17 Agustus 2012 dini hari, pos pengamanan Lebaran di Gemblegan diserang penembak tak dikenal. Dua anggota polisi, Briptu Hendro dan Bripka Kukuh, menjadi korban penembakan itu. Briptu Hendro terluka di pinggul bagian kiri, Bripka Kukuh terluka di jari kaki.
Pelaku penembakan diduga berjumlah dua orang. Menunggang motor, berboncengan. Kedua orang yang diduga sebagai pelaku itu terekam dua kamera CCTV di Inteligent Transport System milik Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Solo.
Sehari berselang, Sabtu 18 Agustus 2012, pos pengamanan Lebaran di Gladak dilempar granat. Beruntung, tak ada korban dalam insiden tersebut.
Kamis malam, 30 Agustus 2012, aksi terorisme kembali menerjang Solo. Kala itu menyasar Pos Polisi Matahari di Jalan Radjiman, Singosaren. Satu anggota Polsek Serengan Bripka Dwi Data Subekti (54) tewas.
Setelah rentetan teror itu, Densus 88 Anti Teror menembak 2 orang, Farhan dan Mukhsin, yang dituding menjadi biang kerok serangan kepada aparat tersebut. (Eks)
Meski kala itu wihara dipenuhi umat Buddha yang tengah beribadah, ledakan bom tersebut tak memakan korban. Hanya satu orang mengalami luka ringan akibat bom berdaya ledak rendah itu.
Siapa pelakunya, masih belum diketahui. Apa motifnya, masih diselidiki. Yang jelas, polisi telah diinstruksikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengungkap tuntas teror ini.
Teror jelang lebaran tidak hanya terjadi pada 2013 ini. Setahun lalu, rentetan aksi teror menghajar Kota Solo, Jawa Tengah. Waktunya juga di penghujung Ramadan atau menjelang Lebaran.
Pada 17 Agustus 2012 dini hari, pos pengamanan Lebaran di Gemblegan diserang penembak tak dikenal. Dua anggota polisi, Briptu Hendro dan Bripka Kukuh, menjadi korban penembakan itu. Briptu Hendro terluka di pinggul bagian kiri, Bripka Kukuh terluka di jari kaki.
Pelaku penembakan diduga berjumlah dua orang. Menunggang motor, berboncengan. Kedua orang yang diduga sebagai pelaku itu terekam dua kamera CCTV di Inteligent Transport System milik Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Solo.
Sehari berselang, Sabtu 18 Agustus 2012, pos pengamanan Lebaran di Gladak dilempar granat. Beruntung, tak ada korban dalam insiden tersebut.
Kamis malam, 30 Agustus 2012, aksi terorisme kembali menerjang Solo. Kala itu menyasar Pos Polisi Matahari di Jalan Radjiman, Singosaren. Satu anggota Polsek Serengan Bripka Dwi Data Subekti (54) tewas.
Setelah rentetan teror itu, Densus 88 Anti Teror menembak 2 orang, Farhan dan Mukhsin, yang dituding menjadi biang kerok serangan kepada aparat tersebut. (Eks)