Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meminta agar dibangun sebuah jembatan yang dapat langsung menuju lantai 2 dan 3 Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat. Tujuannya untuk memudahkan akses para pengunjung untuk datang ke lokasi penampungan PKL itu.
Gubernur yang karib disapa Jokowi itupun langsung memerintahkan Kepala Pasar Blok G Tanah Abang, Warimin, untuk merancang jembatan tersebut, Selasa (6/8/2013).
"Saya minta agar pagar ini dihilangin, lalu dibuat ditengah ini tangga lebarnya 5 sampai 6 meter. Menuju ke atas biar cepat saja ke lantai itu (lantai 3). Satu tangga saja tapi gede, biar jadi gerbang utama, main gate. Tinggal nyari yang kerjain saja, borong," kata Jokowi kepada Warimin.
Warimin pun menyanggupi permintaan Sang Gubernur. Jokowi kemudian meminta Warimin segera mengkalkulasi pembiayaan pembangunan jembatan tersebut. "Ada anggarannya nggak? Kalau nggak ada saya bayar nanti," kata Jokowi.
"Siap Pak Gubernur, nanti kita lihat dulu Pak," jawab Warimin.
Jokowi juga meminta Warimin memperbaiki saluran air di pasar. Ia bahkan menelepon Walikota Jakarta Pusat, Syaifullah, yang saat itu tengah di perjalanan menuju pasar Blok G. Langkah Jokowi untuk memastikan saluran air yang air yang tersumbat, berwarna hitam pekat dan mengeluarkan bau tak sedap itu segera diperbaiki.
"Pak Wali, yang genangan air yang di jalan Kebon Jati itu tergenang. Itu dicari secepatnya orang buat bikin sumur resapan," perintah Jokowi.
Jokowi meminta agar perintahnya tersebut dapat segera dikerjakan dan dapat diselesaikan sebelum 1 minggu. Dan juga memerintahkan agar pengerjaan pembangunan jembatan dari lantai dasar ke lantai 2 dan 3 tempat penampungan para PKL dapat dimulai setelah lebaran.
"Saya minta 3, 4, atau 5 hari ini sudah rampung yah, tidak ada lagi genangan air . Yang ngerjain tangga-tangga itu juga Pak. Siapa yang bisa, habis Lebaran ya? Saya minta bisa dimulai," kata Jokowi.
Dengan dibangunnya jembatan dan perbaikan saluran air, Jokowi berharap pasar tersebut didatangi banyak pengunjung. "Air di depan jalan ini harus kering, biar kenyamanan pembeli, harus ada pintu utama, agar orang tahu mana pintu utama. Kalau PKL nya masuk, lingkungannya ini harus sudah siap," kata Jokowi. (Ary/Ism)
Gubernur yang karib disapa Jokowi itupun langsung memerintahkan Kepala Pasar Blok G Tanah Abang, Warimin, untuk merancang jembatan tersebut, Selasa (6/8/2013).
"Saya minta agar pagar ini dihilangin, lalu dibuat ditengah ini tangga lebarnya 5 sampai 6 meter. Menuju ke atas biar cepat saja ke lantai itu (lantai 3). Satu tangga saja tapi gede, biar jadi gerbang utama, main gate. Tinggal nyari yang kerjain saja, borong," kata Jokowi kepada Warimin.
Warimin pun menyanggupi permintaan Sang Gubernur. Jokowi kemudian meminta Warimin segera mengkalkulasi pembiayaan pembangunan jembatan tersebut. "Ada anggarannya nggak? Kalau nggak ada saya bayar nanti," kata Jokowi.
"Siap Pak Gubernur, nanti kita lihat dulu Pak," jawab Warimin.
Jokowi juga meminta Warimin memperbaiki saluran air di pasar. Ia bahkan menelepon Walikota Jakarta Pusat, Syaifullah, yang saat itu tengah di perjalanan menuju pasar Blok G. Langkah Jokowi untuk memastikan saluran air yang air yang tersumbat, berwarna hitam pekat dan mengeluarkan bau tak sedap itu segera diperbaiki.
"Pak Wali, yang genangan air yang di jalan Kebon Jati itu tergenang. Itu dicari secepatnya orang buat bikin sumur resapan," perintah Jokowi.
Jokowi meminta agar perintahnya tersebut dapat segera dikerjakan dan dapat diselesaikan sebelum 1 minggu. Dan juga memerintahkan agar pengerjaan pembangunan jembatan dari lantai dasar ke lantai 2 dan 3 tempat penampungan para PKL dapat dimulai setelah lebaran.
"Saya minta 3, 4, atau 5 hari ini sudah rampung yah, tidak ada lagi genangan air . Yang ngerjain tangga-tangga itu juga Pak. Siapa yang bisa, habis Lebaran ya? Saya minta bisa dimulai," kata Jokowi.
Dengan dibangunnya jembatan dan perbaikan saluran air, Jokowi berharap pasar tersebut didatangi banyak pengunjung. "Air di depan jalan ini harus kering, biar kenyamanan pembeli, harus ada pintu utama, agar orang tahu mana pintu utama. Kalau PKL nya masuk, lingkungannya ini harus sudah siap," kata Jokowi. (Ary/Ism)