Sukses

Lion Air Tergelincir Hindari Sapi, DPR: Kelalaian Bandara

"Ini bukti pengelola bandara harus diberi sanksi agar tidak terulang karena menyangkut keselamatan penumpang," kata anggota DPRT Muhidin.

Wakil Ketua Komisi V DPR Muhidin M Said prihatin atas insiden tergelincirnya pesawat Lion Air JT-892 gara-gara ada 3 ekor sapi yang melintas di Bandara Jalaluddin, Gorontalo, Selasa, 6 Agustus 2013 malam. Menurutnya, insiden itu bukti kelalaian pihak pengelola bandara sehingga perlu diberi sanksi agar tak terulang kejadian serupa.

"Ini bukti bahwa pengelola bandara harus diberi sanksi akibat kelalaian ini. Agar tidak terulang karena menyangkut keselamatan penumpang," kata Muhidin di Jakarta, Rabu (7/6/2013).

Ia menjelaskan sanksi tersebut dengan cara memindahkan penerbangan ke bandara lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal itu agar tak membahayakan penumpang maskapai penerbangan yang akan mendarat di Bandara Gorontalo.

"Tentu disesuaikan dengan ketentuan atau memindahkannya ke bagian lain. Karena,  itu sangat berbahaya kalau dibiarkan terjadi (sapi berkeliaran) di bandara seperti Gorontalo," tegas Muhidin yang juga politisi Partai Golkar itu.

Karena itu, ia minta pihak terkait terutama Komisi Nasional Keselamatan Transportasi untuk mengusut kasus tersebut dan menindak pihak yang bertanggung jawab.

Insiden bermula saat Pesawat Lion Air JT-892 over run (ke luar lintasan) saat mendarat di Bandara Jalaluddin, untuk menghindari 3 ekor sapi yang melintas di tengah landasan. Sapi-sapi itu sempat disangka anjing oleh sang pilot.

"Ternyata itu adalah 3 ekor sapi yang sedang melintas di tengah landasan saat prosedur mendarat telah dijalankan," kata sang pilot, Iwan Permadi, di Gorontalo, Rabu dini hari (7/8/2013). Meski demikian, tidak ada kerusakan yang berarti yang dialami pesawat. Seluruh penumpang juga selamat. (Adi/Ism)



Video Terkini