Di hari pertama Lebaran ini, terdakwa suap kuota impor daging sapi dan pencucian uang Ahmad Fathanah dijenguk oleh sang istri, Septy Sanustika. Di Rutan Komisi Pemberantasan Korupsi itu, Septy dan Fathanah merayakan Idul Fitri.
Septy membawakan ketupat untuk Fathanah. Septy yang mengenakan kerudung warna pelangi, berkaos lengan panjang coklat, dan celana jeans itu tiba di Gedung KPK sekitar pukul 09.20 WIB. "Minal aidin wal faidzin ya. Bawa ketupat, daging untuk dimakan bersama Bapak," sapa Septy, Kamis (8/8/2013).
Septy tidak sendiri, dia ditemani anak, adik, dan ibu yang membawa dua boks plastik berisi makanan. Di lobi KPK, boks-boks berisi makanan itu diperiksa terlebih dahulu oleh petugas keamanan. Ada sedikitnya 20 ikat ketupat dengan sayur kacang, empal, 3 buah piring plastik, dan beberapa plastik emping.
"Dari semalam ketupatnya dibikin, subuh disiapin. Memang Bapak pesan khusus buat Lebaran," kata Septy.
Sementara, mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq juga dijenguk keluarganya. Terdakwa kasus yang sama dengan Fathanah itu dikunjungi oleh istri keduanya, Lusi Tiarani Agustine.
Lusi datang ke Rutan Polisi Militer Guntur, Jakarta Selatan, bersama ketiga anaknya. "Saya mau antar anak-anak saja, mereka mau ketemu," kata Lusi yang tengah mengurus administrasi di Gedung KPK.
Dengan berbusana muslim hitam dipadu jilbab merah muda motif bunga, Lusi membawa makanan kesukaan tersangka kasus dugaan suap impor daging dan pencucian uang itu. "Bawa makanan, bawa rendang, kesukaan Bapak," singkat Lusi.
Bila Fathanah dan Lutfi dijenguk para istri, berbeda dengan terdakwa Djoko Susilo. Hingga siang hari, mantan Kepala Korlantas yang kini menjadi terdakwa korupsi dana simulator SIM dan pencucian uang itu hanya dijenguk kakak kandungnya, Soekarno bersama dua adik sepupu, yakni Taufik dan Dina.
Mereka tiba di kantor KPK untuk mengisi administrasi, sebelum beranjak ke Rutan Polisi Militer Guntur. Di hadapan wartawan, Taufik mengaku sudah sejak lama ingin menjenguk kakak sepupunya Djoko Susilo.
Meski demikian, Taufik membawakan ketupat untuk Djoko. "(Kita) nggak bawa makanan, tadi tak sempat, kan yang penting datang," singkat Taufik di Gedung KPK. (Eks/Ein)
Septy membawakan ketupat untuk Fathanah. Septy yang mengenakan kerudung warna pelangi, berkaos lengan panjang coklat, dan celana jeans itu tiba di Gedung KPK sekitar pukul 09.20 WIB. "Minal aidin wal faidzin ya. Bawa ketupat, daging untuk dimakan bersama Bapak," sapa Septy, Kamis (8/8/2013).
Septy tidak sendiri, dia ditemani anak, adik, dan ibu yang membawa dua boks plastik berisi makanan. Di lobi KPK, boks-boks berisi makanan itu diperiksa terlebih dahulu oleh petugas keamanan. Ada sedikitnya 20 ikat ketupat dengan sayur kacang, empal, 3 buah piring plastik, dan beberapa plastik emping.
"Dari semalam ketupatnya dibikin, subuh disiapin. Memang Bapak pesan khusus buat Lebaran," kata Septy.
Sementara, mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq juga dijenguk keluarganya. Terdakwa kasus yang sama dengan Fathanah itu dikunjungi oleh istri keduanya, Lusi Tiarani Agustine.
Lusi datang ke Rutan Polisi Militer Guntur, Jakarta Selatan, bersama ketiga anaknya. "Saya mau antar anak-anak saja, mereka mau ketemu," kata Lusi yang tengah mengurus administrasi di Gedung KPK.
Dengan berbusana muslim hitam dipadu jilbab merah muda motif bunga, Lusi membawa makanan kesukaan tersangka kasus dugaan suap impor daging dan pencucian uang itu. "Bawa makanan, bawa rendang, kesukaan Bapak," singkat Lusi.
Bila Fathanah dan Lutfi dijenguk para istri, berbeda dengan terdakwa Djoko Susilo. Hingga siang hari, mantan Kepala Korlantas yang kini menjadi terdakwa korupsi dana simulator SIM dan pencucian uang itu hanya dijenguk kakak kandungnya, Soekarno bersama dua adik sepupu, yakni Taufik dan Dina.
Mereka tiba di kantor KPK untuk mengisi administrasi, sebelum beranjak ke Rutan Polisi Militer Guntur. Di hadapan wartawan, Taufik mengaku sudah sejak lama ingin menjenguk kakak sepupunya Djoko Susilo.
Meski demikian, Taufik membawakan ketupat untuk Djoko. "(Kita) nggak bawa makanan, tadi tak sempat, kan yang penting datang," singkat Taufik di Gedung KPK. (Eks/Ein)